Presentasi Novel "Jalan Raya Pos, Jalan Deandels" Karya Pramoedya Ananta Toer SMAN 41 Thn 2017
Kelas : X IPS 1
Pelajaran : Bahasa Indonesia
Semester : Genap
Guru : M. Jarkasih, S.Pd., M.Par.
Sinopsis :
Novel ini mengisahkan tentang peristiwa pembantaian manusia – manusia pribumi di balik pembangunanjalan raya pos atau jalan Deandels. Jalan yang membentang 1.000 km sepanjang utara pulau Jawa, dari Anyer- Ponarukan itu di bangun dan di pergunakan pada 1809.
Menurut pra moedya Ananta Toer, Pembangunan jalanini merupakan satu dari banyak kisah tragedi kerja paksa yang terjadi sepanjang sejarah di tanah Hindia. Koran kerja Paksa tak pernah di sebutkan, karena nama – nama si jelata memang tak pernah bisa dihargai yang lain terjadi setelah perang Jawa, 1825- 1830, usai. Setelah perang melelahkan itu, Hindia elanda angkrut untuk menanggulangi Krisis keuangannya, Gubernur Jenderal Van den osch memerlakukan kerja tanam paksa di berbagai perkeunan dan pemangunan jalur kereta api.
Lalu pada paruh aad ke – 20, genosida aru lahir, kali ini di lakukan penguasa priumi sendiri kepada warganya sepenuturan Pramoedya, orde baru di angun di atas luka genosida yang menelan ratusan senjata , atau bahkan satu setengah juta korban, yang anehnya kaorini di sambut baik oleh kalangan arat seagai “ Berita Baik “ adapun hal yang Beliau ketahui, bahwa Mr. H. W. Deandels, bukanlah wakil kerajaan Belanda diawah Prancis.
Menurut buku yang di baca oleh Beliau Pramoedya Anantatoer sangat tertarik sang nama Deadels . Dan cukup mengejutkan sang maars chalk en Govvernur General Van Indie ini, yang di Aguingkan di Hindia, sebagai pengalas dasar peromakan – peroakan di Hindia, Penggalang jalan pos yang tak pernah lepas dari namanya.
Ternyata sejak paruh kedua abad lalu semakin lama di munculkan sebagai tokoh kontroversial. Ia juga di gambarkan sebagai seorang yang erhati aja, sekaligus berkepala angin, tak punya kekuatan untuk menghadapi argumentasi, baik atau buruk, benar atau salah, dan ia ayangkan dirinya sebagai Napoleon kecil.
Ia diangkat jadi Gubernur Jenderal oleh Lodewijk Napoleon pada tahun 1808 untuk menyetamatkan Jawa satu-satunya pulau besar yang dikuasai Inggris itu sebabnya ia diangkat menjadi Jenderal Gubernur Hindia merangkap panglima tertinggi angkatan darat dan laut. Wilayah lautnya di tetapkan mulai dari tanjung Harapan ke timur.
Elum lagi Korupsi yang menggrogoti dari dalam, penyakit menahan persekongkolan antara para pejaat kulit putih dengan para pemesar pribumi dalam memeras rakyat kecil untuk melakukan tugas sebanyak itu, Deandelss lah yang di anggap sebagai orang yang paling tepat, sikapnya tidak dikenal kompromi dan juga dianggap cocok untuk melakukan perombakan – perombakan sesuai dengan Mutiara – mutiara yang dihasilkan oleh Revolusi Prancis.
Adapun unsur Intrinsik dan Ekstrinsik dalam Novel tersebut ialah..
- Unsur Intrinsik :
1. Tema > Penjajahan pada masa Herman Willem Deandels
2. Alur > Alur Mundur ( Flashback )
3. Latar > Terdiri dari : - Latar Waktu > pada abad ke -19
- Latar tempat > Pulau Jawa
4. Perwatakan > Deandels > Bersifat kejam, dan suka memeras rakyat
5. Penokohan > - Pramoedya Ananta toer
- Herman Willem Deandels
6. Sudut pandang > Orang ketiga
7. Gaya Bahasa > Menggunakan bahasa baku
8. Amanat > Jangan mudah memeras rakyat miskin, karena sesunggunya merekapun ingin hidup tanpa paksaan.
- Unsur Ekstrinsik, berupa :
- Nilai Moral, Kita harus mengekang adanya genosida atau pembantaian, karena hal ini termasuk dalam hak setiap rakyat.
- Nilai Sosial, Tidak menekan rakyat dengan adanya kerja rodi, karena mereka pun ingin hidup makmur dan sejahtera.
Comments
Post a Comment