Skip to main content

Kelas 12 IPA 3 Ujian Praktik Teater "Terealisasinya Janji" SMAN 41 Thn 2018

Ujian Praktik SMAN 41 Jakarta
Bahasa Indonesia
Tahun Ajaran 2017/2018


"Terealisasinya Janji"


Oleh kelompok 2 :
  1. Ahmad Sofari sebagai warga kontra
  2. Bayu Dwi Hartanto sebagai warga pro
  3. Devika Fauziah L sebagai warga kontra
  4. Fabyan Hartandi sebagai Anas
  5. Indah Lestari sebagai tim pengembang 1
  6. Marisa Al Mujahidah sebagai tim pengembang 2
  7. Monica Oktaviana E sebagai warga pro
  8. Putri Mawar M.J sebagai anak dari warga pro
  9. Raihan Naiwan sebagai Sendi



Guru Penilai 
Dra. Nova Linda, M.Pd.
Siwi Marwati, S.Pd.
Muhammad Jarkasih, S.Pd., M.Par.

Naskah :

TEREALISASINYA JANJI

Indonesia kali ini kembali memanas, khususnya di Jakarta. Banyak pro dan kontra yang terjadi di ibukota antara kubu Anas-Sendi dan Hoak-Rodjat. Pasalnya, bukan hanya pertarungan memilih pemimpin Jakarta saja, namun ini sudah menyangkut agama. Banyak kubu yang berpaling dari pasangan Hoak-Rodjat akibat ulah Hoak yang menyinggung perasaan umat. Banyak pula yang merasa Hoak tidak bersalah.

19 April 2017, tiba saat pemilihan Gubernur, semua masyarakat Jakarta berpartisipasi mengikuti pemilu. Setelah mencoblos, diperjalanan pulang terjadi perbincngan.

Bayu               : Bu, mudah-mudahan saja Anas-Sendi menang ya.
Monica          : Iya pak. Jika menang pasti beliau menata Jakarta dengan baik.
Bayu               : Betul bu.    

Di lain sisi keluarga Sofari dan Devika
Sofari             : Bu, pasti Hoak-Rodjat menang. Beliau kan sudah pernah menata Jakarta dan kita tahu hasil kerjanya.
Devika           : Iya, bapak betul sekali tim Hoak Rodjat pasti tidak bakal kalah pemiliihan kali ini.

Satu minggu setelah pemilihan, masyarakat sudah siap didepan tv untuk menyaksikan siapa yang akan menjadi jawara Jakarta. Dengan perbedaan nilai yang tidak jauh, akhirnya Anas-Sendi lah pemenangnya dengan selisih 17%. Keluarga bapak Bayu merasa bangga dan bahagia sekali.

Bayu               : Alhamdulillah Ya Allah, akhirnya menang juga.
Monica          : Alhamdulillah pak. Padahal lawannya petahana. Lebih banyak dukungannya, tetapi Allah tahu dan memberikan jabatan ke tangan orang yang tepat.
Bayu               : kita memang tidak tahu takdir Allah, bu.
Monica          : Iya pak. Seandainya saja waktu itu Hoak tidak menista, ia pasti sudah unggul saat ini.
Tiba-tiba, datanglah Mawar, anak dari Bayu dan Monica yang baru saja pulang sekolah.
Mawar          : Assalamualaikum.
Monica dan Bayu menjawab salam “Walaikum salam”
Mawar salim kepada kedua orangtua dan langsung duduk
Mawar          : Gimana bu hasil akhirnya? Tadi aku baca berita di hp sih Anas yang menang.
Monica          : Iya, Anas yang menang.
Mawar          : Alhamdulillahhh Ya Allah. Mudah-mudahan jagoan aku bisa merealisasikan janji mereka supaya gak banyak lagi orang yang nyinyir tentang janji-janji mereka.
Mereka serempak berkata “Aamiin”.
Monica          : Kita berdoa saja yang terbaik.
Monica          : Oh iya pak, kira-kira kalau Anas jadi bikin dp 0 rupiah, kita beli gak pak?
Mawar          : Wah ide bagus tuh pak. Kita harus beli. Aku mau punya rumah pribadi.
Bayu               : InsyaAllah ya.

Disisi lain, keluarga bapak Sofari sebagai pro Hoak-Rodjat merasa kecewa dan sedih.
Sofari             : Haduuuhhh.. Bagaimana bisa ini? Ini pasti salah! Gak mungkin kalah!
Devika           : Coba ganti chanel, kan survei beda-beda
Devika mengganti chanel televisi
Sofari             : Sama semua hasil survei nya. Ini beneran kalah?
Devika           : Kok bisa sih? Masyarakat Jakarta ini memang aneh. Padahal sudah terlihat jelas bagaimana kerja petahana. Tapi masih bisa juga salah pilih.
Sofari             : kita lihat saja nanti bagaimana kerja mereka, bu. Cih! DP 0%, ada-ada saja!
Sofari meninggalkan ruang tamu dengan kesal.

Oktober 2017, tibalah hari pelantikan Anas-Sendi. Masyarakat menonton pelantikan mereka lewat televisi.

24 Januari 2018, tepat 100 hari Anas-Sendi memimpin ibukota, mereka telah melunasi satu persatu janji mereka, seperti menutup Alexis, menarik raperda reklamasi, menggelar uji coba OK-OTRIP, menata tanah abang, membangun shelter kampung akuarium dan masih banyak lagi. Kini Anas-Sendi segera berupaya untuk melunasi janji tentang DP 0%. Dari sebuah perusahaan yang sangat terkenal mengirimkan tim terbaik mereka untuk menawarkan kerja sama dengan Pemprov.

Dua orang tim dari Perusahaan Resident memulai percakapan.
Indah             : Selamat siang pak, kami dari perusahaan Resident ingin menawarkan kerja sama dengan Pemprov
Sendi              : Apa yang bisa kalian berikan untuk kami?
Indah             : Kami tahu bahwa Pemprov akan merealisasikan janjinya mengenai DP 0%. Bersamaan dengan ini, saya menawarkan kerja sama untuk membangun rumah tersebut.
Marisa           : Kami membawa desain-desain yang sangat cocok untuk rumah DP 0%.
Sendi              : Ya, anda benar kami selaku Pemprov akan berupaya melunasi janji kami kepada masyarakat.
Marisa memberikan dokumen-dokumen
Anas               : (melihat-lihat dokumen yang diberikan pengembang) saya setuju bekerja sama dengan perusahaan anda.
Mereka pun berjabat tangan untuk menyatakan persetujuan.

Sudah banyak pengembang yang ingin bekerja sama dengan Pemprov DKI tentang kebijakan rumah 0 %. Dan yang terpilih menjadi pengembang adalah Indah dan Marisa. Sudah satu bulan tim pengembang mengadakan pertemuan untuk membahas rancangan tersebut. Mereka bertemu di rumah dinas Anas-Sendi.
Indah             : Rumah ini sengaja di desain vertikal seperti apartemen agar tidak terlalu memakan banyak lahan. Saya mengingatkan bahwa rumah yang saya tawarkan mempunyai 2 tipe, yaitu tipe 36 dan tipe 21. Dan jelas ini adalah tipe terbaik dan cocok untuk DP 0 rupiah.
Anas               : Baik, tolong buat rumah ini senyaman mungkin untuk ditinggali. Kita tetap harus lanjutkan. Saya setuju agar tidak terlalu banyak memakan lahan dan bangunan.
Marisa           : kira-kira akan dibuat berapa unit rumah pak?
Anas               : Sebelumnya sudah kami rapatkan mengenai dp 0 rupiah ini bahwa sebagai langkah awal, kita buat 513 unit tipe 36 dan 190 unit tipe 21.
Sendi              : ini bukan rusun, tapi apartemen.
Tawa menghiasi ruangan besar bertembok putih itu.

Disuatu kampung, kawasan dekat Klapa Village, terjadi debat antara Devika, Mawar dan Monica.
Devika           : Aduh mana nih janji mau bikin rumah DP 0 rupiah? Jadi tuh?
Monica          : Yaaa liat nanti aja bu. insyaAllah terealisasi kok.
Devika           : Halaahh kebanyakan janji sih. Bikin janji tuh yang masuk akal! Ada-ada saja, hahaha
Mawar          : Dih apasih? Jangan kebanyakan nyinyir tau bu, nanti stres loh.
Devika           : Ini lagi anak kecil ikut-ikutan!
Mawar          : Ibu jangan kebanyakan nyinyir. Tugas Pemprov juga banyak, gak Cuma ngurusin satu janji. Satu persatu janji mereka juga terealisasi kok. Meski dana APBD sudah habis sebelum satu tahun jabatan, mereka tetap merealisasikan janji mereka, kan? Sabar kali!
Devika           : Kaya gini nih, masyarakat aneh. Kalian memangnya tidak bisa melihat kerja Hoak?
Mawar          : Tentu kami lihat. Kami juga mengerti. Tapi pertanyaan saya, untuk siapa dia membangun ini semua?
Devika           : Buat kita lah, rakyat Jakarta.
Mawar          : Tidak! Beliau membangun Jakarta sekaligus membuat reklamasi.
Devika           : Jangan sok tahu kamu.
Monica          : Benar, jelas sekali kami, rakyat Jakarta tidak bisa membeli rumah disana, rumah hasil pengurukan pasir pantai.
Mawar          : Kami tidak bisa membeli. Rumah itu dipersiapkan untuk Aseng. Lalu Jakarta tidak lagi banyak pribumi. Setelah rumah disana jadi, Jakarta sudah rapi. Tetap aseng lah yang akan menikmati.
Devika           : Memangnya DP 0 rupiah itu bisa kami beli? Kalian dengar sendiri di tv kan, banyak syarat-syarat nya. Gaji kami harus dibawah 7 juta
Monica          : Jakarta adalah ibukota. Wajar. Harga mahal, memang itu kapasitas tanah Jakarta.
Mawar          : Intinya, rumah itu diperuntukan untuk kami, warga DKI Jakarta yang masih mengontrak.
Monica          : Nanti kalo rumahnya udah jadi, jangan beli ya bu. Biar kita gak tetanggaan lagi.
Devika           : siapa juga yang mau tetanggaan sama situ.
Devika geram. Ia meninggalkan tempat.

Suatu hari, Anas-Sendi beserta pengembang mendatangi kawasan Klapa Village, Duren Sawit, Jakarta Timur. Disanalah rumah DP 0% telah dibangun. Tak lupa mereka menyapa warga kampung sana. Mereka meresmikan rumah tersebut.

Anas               : Kami selaku jajaran Pemprov beserta pengembang, dengan ini meresmikan rumah DP 0%.

Sambutan Anas disambut tepuk tangan dari warga sekitar. Raut bahagia terlihat pada wajah keluarga Bayu. Sebab mereka juga resmi menjadi pemilik rumah DP 0% bertipe 36.

Sendi              : Kami juga mengucapkan terimakasih kepada warga, berkat kerjasama, kami dapat mewujudkan satu lagi janji kami.
Bayu               : Alhamdulillah bu, kita sudah cicil untuk rumah tipe 36.
Mawar          : Wah, serius pak? Yess,, punya rumah pribadi dong, hehehe
Monica          : Alhamdulillah
Keluarga Sofari mendengar percakapan keluarga Bayu.
Sofari             : Situ beli rumah nya, pak?
Bayu               : iya nih, Alhamdulillah.
Devika           : Kaya apa sih rumahnya?
Bayu memberikan ponselnya. Ia memberitahu bagaimana desain rumah DP 0 rupiah.
Sofari dan Devika yang melihat rumah itu langsung tergiur.
Devika           : beli yuk pak
Sofari             : Apasih? Rumah itu masih bagus kok
Devika           : ih, itu kan rumah kontrakan pak. Ibu kan mau punya rumah sendiri. Lagipula, persyaratannya gak berat kok. Cuma 3. Kita juga memenuhi syarat itu
Sofari sedikit berfikir “yasudahlah. Kita beli”


TAMAT

Comments

Popular posts from this blog

Kelas 12 Ipa 2 Kelompok 4 Ujian Praktik Teater 'Bullying' SMAN 41 Thn 2018

Ujian Praktik Teater 'Bullying' SMAN 41 Thn 2018 BULLYING Tim Produksi : 1. Amos Fernando Nainggolan – Guru Matematika (Mengetik Naskah) 2. Destia Laila – Teman Dewi dan Sharhan (Makeup) 3. Dewi Astuti – Peran yang di bully (Kostum) 4. Dwi Prasetyo – Guru BK (Penata Artistik) 5. Kedive Ramadhan – Tukang bully (Admin Sosmed) 6. Muhammad Daffa Firdaus – Tukang bully (Sutradara) 7. Muhammad Luthfi Sasmita – Tukang bully (Properti) 8. Muhammad Sharhansyah – Peran yang di bully (CD) 9. Titis Sulistiyo Wahyuning Asih -  Tukang bully (Pembuat Naskah) Grup 4  XII MIPA – 2 Ujian Praktek Guru Penguji: 1. Dra. Siwi Marwati, M. Pd. 2. Dra. Novalinda, M. Pd. 3. Muhammad Jarkasih, S Pd. M. Par. SMA Negeri 41 Jakarta Tahun Ajaran 2017/2018 Di sebuah Sekolah bernama SMA Bar – Bar terdapat sebuah kelas yang dihuni oleh berbagai macam karakteristik siswa. Pagi hari Destia dan Sharhan dikelas, tiba – tiba Daffa dan teman-temannya

Putri Mawar Mj XII MIA 3 Perbaikan Latihan dan Ulangan SMAN 41 Thn 2017

SOAL LAMA Cermati paragraf berikut untuk menjawab soal nomor 1 dan 2. Pembelajaran Bahasa Indonesia jenjang Pendidikan Menengah disajikan dengan berbasik teks, baik lisan maupun tulis, dengan menempatkan Bahasa Indonesia sebagai wahana untuk mengekspresikan perasaan dan pemikiran. Berbagai cara penyajian perasaan dan pemikiran dalam berbagai macam jenis teks. Pemahaman terhadap jenis, kaidah, dan konteks suatu teks ditekankan sehingga memudahkan peserta didik menangkap makna yang terkandung dalam suatu teks maupun menyajikan perasaan dan pemikiran dalam bentuk teks yang sesuai sehingga tujuan penyampaiannya tercapai untuk menggugah perassaan ataukah untuk memberikan pemahaman. 1.        Ide pokok paragraf tersebut adalah .... a.        Pembelajaran pada kurikulum baru, yaitu 2013 b.       Pembelajaran Bahasa Indonesia jenjang Pendidikan Menengah c.        Pembelajaran yang sangat dianjurkkan pada kurikulum 2013 d.       Penyajian perasaan

27. Novani Sisilia Perbaikan Latihan dan Ulangan Bahasa Indonesia SMAN 41 Thn 2017

Nama : Novani Sisilia Soal UN Bahasa Indonesia Thn. 2016 04 Paket B Cermati paragraf berikut untuk menjawab soal nomor 1 dan 2. Pembelajaran bahasa Indonesia untuk peserta didik menyisipkan peristiwa sejarah dengan harapan dapat memperkuat kepribadian peserta didik dengan menghayati nilai-nilai perjuangan dan pengorbana seorang tokoh untuk meraih suatu kemerdekaan. Pembelajaran ini juga dimaksudkan untuk menanamkan sikap positif dalam diri peserta didik terhadap bahasa Indonesia sebagai bahasa identitas bangsa yang harus dijunjug tinggi yang harus tercermin dalam sikap berbahasa, baik lisan maupun tulis. Bahasa Indonesia merupakan cerminan sikap dan jati diri bangsa Indonesia di lingkungan pergaulan dunia global. 1.          Ide pokok paragraf tersebut adalah … . A.         cara memperkuat kepribadian peserta didik  melalui materi pembelajaran B.         penghargaan pengorbana n seorang tokoh untuk meraih suatu kemerdekaan C.         upa