Skip to main content

Kelas 12 IPA 1 Ujian Praktik Teater “APA ITU DIFTERI?” SMAN 41 THN 2018





APA ITU DIFTERI?


 
Disusun oleh:
1.      Astrid Fildzah Nabila Rozma ( warga dan tata rias)
2.      Desi Oktafiani ( warga dan pembuat naskah)
3.      Fajriyah Anwar ( seorang yang terkena difteri dan pembuat naskah)
4.      Hardiyanti Indri Zahrani ( seorang yang terkena difteri dan properti )
5.      Iftah Auliyah ( bakteri dan properti )
6.      Muhammad Rifki ( bakteri dan properti )
7.      Putri Bagus Pambudi ( warga dan properti)
8.       Sefti Ayu Arcyta ( warga dan properti )
9.      Suci Puspita Sari ( dokter dan pembuat naskah)
Group 4
XII MIPA 1
UJIAN PRAKTEK
Guru Penguji:
1.     Dra. Novalinda, M. Pd.
2.     Dra. Siwi Marwati, M. Pd.
3.     Muhammad Jarkasih, S. Pd. M. Par

SMA NEGERI 41 JAKARTA UTARA
Tahun Ajaran 2017/2018



APA ITU DIFTERI?
Di satu hari yang cerah, seluruh warga Desa Khorin sedang berkumpul di Balai Desa untuk mengikuti penyuluhan tentang penyakit difteri dari puskesmas.
Dokter Suci :
“Selamat pagi, warga Desa Khorin. Perkenalkan,nama saya Suci Puspita Sari. Sebelumnya,ada yang tahu apa tujuan saya kemari?”
Ibu Astrid :
“Untuk mengobati orang yang sakit lah, Bu Dokter!”
Dokter Suci :
“Betul,memang tugas saya adalah membantu orang yang sakit. Tapi untuk hari ini, saya memiliki tugas spesial yaitu memperkenalkan penyakit difteri kepada warga Desa Khorin.”
Ibu Desi :
“Eh,Ibu Astrid, kamu kalo ngomong jangan asal-asalan gitu dong!”
Ibu Sefti :
“Tau,nih. Huuuu...!”
Ibu Putri :
“Sudah,sudah. Silahkan dilanjutkan,Dok. Warga disini memang seperti itu sikapnya.”
Dokter Suci :
(Tersenyum)
“Baiklah. Saya ingin tahu,apa ada yang tahu mengenai penyakit difteri yang sedang hangat menjadi perbincangan?”
Ibu Desi :
“Saya! Saya!”
(Mengangkat tangan)
Dokter Suci :
“Silahkan,Bu.”
Ibu Desi :
“Yang saya tahu,difteri adalah penyakit yang menyerang tenggorokan dan rasanya sakit banget,Dok.”


Dokter Suci :
“Oke. Sejauh ini,apa yang menjadi pendapat Bu Desi tidak salah. Kalau begitu,izinkan saya untuk menjelaskan ‘Apa Itu Difteri’ secara lebih rinci.”
“Difteri adalah sebutan untuk penyakit menular akibat infeksi bakteri Corynebacterium diphtheriae yang menyerang bagian selaput lendir (mucus) pada tenggorokan dan hidung.”
Ibu Astrid :
“Apa bakteri itu datang karena sering makan es dan gorengan? Soalnya,tenggorokan saya suka gatal kalau habis minum es dan makan gorengan.”
Ibu Sefti :
“Benar apa kata Bu Astrid! Saya juga sering sekali minum es dan makan gorengan.”
Dokter Suci :
(Menggelengkan kepala)
Ibu Desi :
“Saya jadi mau tahu seperti apa bentuk bakterinya,Dok?”
Ibu Astrid :
“Namanya juga bakteri,Bu. Mana bisa di lihat.”
Dokter Suci :
“Benar! Bakteri memang tidak bisa di lihat dengan mata telanjang. Tapi,bakteri dapat di lihat dengan alat bantu yaitu,mikroskop.”
“Berhubung kita tidak bisa melihat bakteri dengan mata telanjang,maka saya berikan seperti apa gambaran bakteri penyebab penyakit difteri.”
(Rifki / Bakteri 1 dan Iftah / Bakteri 2 datang sebagai gambaran bakteri difteri)
Warga :
“Ohhh...”
Ibu Putri :
“Bakteri itu berbahaya atau tidak,Dok? Apa dapat menyebabkan kematian?”
Dokter Suci :
“Tentu. Penyakit difteri dapat menyebabkan kematian jika tidak segera ditangani.”
Ibu Sefti :
“Kalau boleh tahu,apa saja gejala-gejala yang di alami oleh penderita difteri?”

Dokter Suci :
“Penderita akan mengalami sesak napas,tubuh menjadi lemas,pembengkakan pada limfa atau kelenjar getah bening yang dapat di lihat dari leher yang membengkak. Selain itu, penderita juga akan mengalami batuk keras,pilek yang berangsur-angsur semakin parah,bahkan disertai dengan mengeluarkan ingus yang bercampur darah.”
Ibu Astrid :
“Apa ada gejala lain yang di alami penderita?”
Dokter Suci :
“Penderita akan mengalami gangguan pada penglihatan, kesulitan bicara, kerusakan otot jantung, kerusakan saraf dan otak, dan yang lebih parah akan mengalami kematian.”
Ibu Putri :
“Dokter,siapa yang paling rentan terkena penyakit difteri?”
Dokter Suci :
“Jika kita gunakan data tahun lalu sebagai sampel, yang paling banyak terkena penyakit difteri adalah anak-anak pada usia 1-9 tahun yakni sebesar 59% dari total 415 kasus. Dengan proporsi usia 1-4 tahun sebesar 23%, dan 5-9 tahun sebesar 36%. Sisanya terjadi pada anak usia 10-14 tahun sebesar 11%, dan remaja hingga dewasa (15 tahun ke atas) sebesar 28%.”
Ibu Desi :
“Bagaimana bisa bakteri itu masuk ke dalam tubuh kita,Dok?”
Dokter Suci :
“Pada awalnya bakteri difteri akan menginfeksi selaput lendir pada hidung dan tenggorokan, namun pada tingkatan yang lebih lanjut Corynebacterium diphtheriae akan memproduksi zat racun bernama exotoxin yang tersebar lewat aliran darah dan dapat merusak organ vital seperti ginjal, jantung, jaringan saraf, dan otak.”
(Animasi di mulai)
Bakteri 1 :
“Eh,eh,lihat deh! Ada manusia yang anti body nya sedang lemah.”
Bakteri 2 :
“Ah,iya,tuh! Asiiikk... ada korban baru.”
(Bakteri 1 dan 2 mengelilingi Fajriyah lalu menabrakan tubuh mereka secara bergantian ke tubuh Fajriyah)
(Animasi berhenti)

Ibu Desi :
“Apa penyakit difteri dapat menular,Dok?”
Dokter Suci :
“Ya! Difteri termasuk ke dalam golongan penyakit yang dapat menular.”
Ibu Sefti :
“Kalau begitu,bagaimana cara mencegah penyakit difteri?”
Dokter Suci :
“Sejauh ini,belum ada obat yang menyembuhkan pasien difteri secara total. Tetapi ada cara untuk memperlambat perkembangan bakteri dan untuk mencegah masuknya bakteri masuk ke tubuh kita.”
Ibu Putri :
“Bagaimana caranya,Dok?”
Dokter Suci :
“Oleh karena itu,kami dari pihak puskesmas menyediakan vaksin difteri secara gratis untuk meminimalisir jatuhnya korban akibat penyakit difteri. Jadi, saya minta kepada anak usia 10-20 tahun untuk mengikuti vaksin difteri setelah acara ini.”
“Sekian penyuluhan dari saya, semoga bermanfaat dan kita bisa terhindar dari penyakit difteri. Terimakasih.”
(Di luar Balai Desa)
Fajriyah :
“Rani! Kok kamu sudah di luar? Memangnya kamu sudah selesai di vaksin?”
Hardiyanti :
“Eh...A-anu... aku...”
Fajriyanti :
“Oh... kamu takut ya?”
Hardiyanti :
“Eh? E-enggak,kok. Aku enggak takut. Aku cuma...”
Fajriyah :
“Eleh,kamu takut pasti! Rani,aku kasih tahu nih,ya. Vaksin itu penting untuk menghindari kita dari penyakit difteri. Kamu lupa ya tadi dr.Suci bilang apa? Memangnya kamu nggak takut kalau kamu terkena penyakit difteri.”
(Fajriyah batuk dan bersin)
Hardiyanti :
“Kamu kenapa,Fa?”
Fajriyah :
“Agak enggak enak badan aja,Ran. Tenggorokanku sedikit sakit.”
Hardiyanti :
“Kalau begitu,ada baiknya kamu pulang dan istirahat,Fa.”
(Satu bulan kemduian di rumah Fajriyah)
Fajriyah :
“Aduh,Mah. Tenggorokanku sakit banget,nih. Tubuhku juga sedikit lemas.”
Ibu Sefti :
“Aduh,Fa. Gimana ini...”
(Jalan bolak-balik seperti panik)
“Kalau begitu,Mama telepon Ibu-ibu dulu untuk minta tolong panggilkan dokter.”
(Dokter Suci datang bersama ibu-ibu kampung. Dokter Suci segera memeriksa kondisi Fajriyah yang sudah tergeletak lemas di atas sofa)
Dokter Suci :
“Anak ibu terindikasi penyakit difteri.”
Warga :
“HAH?!”
Dokter Suci :
“Apa anak ibu sudah di vaksin?”
Ibu Sefti :
“Be-belum,Dokter.”
Dokter Suci :
“Nasi sudah menjadi bubur. Sudah pernah saya bilang kalau vaksin difteri sangat membantu untuk mencegah penyakit difteri sejauh ini.”
Satu bulan kemudian,Fajriyah dan hardiyanti meninggal dunia akibat terinfeksi bakteri difteri.


Bonus :
Fajriyah :
“Andaikan waktu dapat di ulang,mungkin kita tidak akan mengalami hal seperti ini. Kasihan mereka bersedih akibat kehilangan kita.”
Hardiyanti :
“Sekarang aku tahu kalau vaksin difteri sangat penting untuk mencegah penyakit difteri.”


Comments

Popular posts from this blog

Kelas 12 Ipa 2 Kelompok 4 Ujian Praktik Teater 'Bullying' SMAN 41 Thn 2018

Ujian Praktik Teater 'Bullying' SMAN 41 Thn 2018 BULLYING Tim Produksi : 1. Amos Fernando Nainggolan – Guru Matematika (Mengetik Naskah) 2. Destia Laila – Teman Dewi dan Sharhan (Makeup) 3. Dewi Astuti – Peran yang di bully (Kostum) 4. Dwi Prasetyo – Guru BK (Penata Artistik) 5. Kedive Ramadhan – Tukang bully (Admin Sosmed) 6. Muhammad Daffa Firdaus – Tukang bully (Sutradara) 7. Muhammad Luthfi Sasmita – Tukang bully (Properti) 8. Muhammad Sharhansyah – Peran yang di bully (CD) 9. Titis Sulistiyo Wahyuning Asih -  Tukang bully (Pembuat Naskah) Grup 4  XII MIPA – 2 Ujian Praktek Guru Penguji: 1. Dra. Siwi Marwati, M. Pd. 2. Dra. Novalinda, M. Pd. 3. Muhammad Jarkasih, S Pd. M. Par. SMA Negeri 41 Jakarta Tahun Ajaran 2017/2018 Di sebuah Sekolah bernama SMA Bar – Bar terdapat sebuah kelas yang dihuni oleh berbagai macam karakteristik siswa. Pagi hari Destia dan Sharhan dikelas, tiba – tiba Daffa dan teman-temannya

Putri Mawar Mj XII MIA 3 Perbaikan Latihan dan Ulangan SMAN 41 Thn 2017

SOAL LAMA Cermati paragraf berikut untuk menjawab soal nomor 1 dan 2. Pembelajaran Bahasa Indonesia jenjang Pendidikan Menengah disajikan dengan berbasik teks, baik lisan maupun tulis, dengan menempatkan Bahasa Indonesia sebagai wahana untuk mengekspresikan perasaan dan pemikiran. Berbagai cara penyajian perasaan dan pemikiran dalam berbagai macam jenis teks. Pemahaman terhadap jenis, kaidah, dan konteks suatu teks ditekankan sehingga memudahkan peserta didik menangkap makna yang terkandung dalam suatu teks maupun menyajikan perasaan dan pemikiran dalam bentuk teks yang sesuai sehingga tujuan penyampaiannya tercapai untuk menggugah perassaan ataukah untuk memberikan pemahaman. 1.        Ide pokok paragraf tersebut adalah .... a.        Pembelajaran pada kurikulum baru, yaitu 2013 b.       Pembelajaran Bahasa Indonesia jenjang Pendidikan Menengah c.        Pembelajaran yang sangat dianjurkkan pada kurikulum 2013 d.       Penyajian perasaan

27. Novani Sisilia Perbaikan Latihan dan Ulangan Bahasa Indonesia SMAN 41 Thn 2017

Nama : Novani Sisilia Soal UN Bahasa Indonesia Thn. 2016 04 Paket B Cermati paragraf berikut untuk menjawab soal nomor 1 dan 2. Pembelajaran bahasa Indonesia untuk peserta didik menyisipkan peristiwa sejarah dengan harapan dapat memperkuat kepribadian peserta didik dengan menghayati nilai-nilai perjuangan dan pengorbana seorang tokoh untuk meraih suatu kemerdekaan. Pembelajaran ini juga dimaksudkan untuk menanamkan sikap positif dalam diri peserta didik terhadap bahasa Indonesia sebagai bahasa identitas bangsa yang harus dijunjug tinggi yang harus tercermin dalam sikap berbahasa, baik lisan maupun tulis. Bahasa Indonesia merupakan cerminan sikap dan jati diri bangsa Indonesia di lingkungan pergaulan dunia global. 1.          Ide pokok paragraf tersebut adalah … . A.         cara memperkuat kepribadian peserta didik  melalui materi pembelajaran B.         penghargaan pengorbana n seorang tokoh untuk meraih suatu kemerdekaan C.         upa