"Negaramu Sedang Berproses" Tim Produksi : 1. Ahmad Rizky Sadewa 2. Arif Ghosi Syaifulloh 3. Astri Rikadianti 4. Dyto Hendrawan 5. Irma Chairunnisa 6. Kania Hilma Wahda 7. Nadia Azmi Safira 8. Rinaldi Hermawan 9. Tasya Novanti Kelompok : 3 Kelas : 12 MIPA 3 UJIAN PRAKTEK Grup Penguji : 1. Dra. Novalinda, M.Pd 2. Dra. Siwi Marwati, M.Pd 3. Muhammad Jarkasih, S.Pd, M.Par SMA Negeri 41 Jakarta Utara Tahun Ajaran 2017/2018 Tema : Kartu Kuning Judul : Negaramu Sedang Berproses Sebelum Dies Natalis dimulai, mula-mula Mahasiswa UI yaitu Dyto, Rinaldi, dan Sadewa berunding merencanakan apa yang akan mereka lakukan tentang “Kartu Kuning untuk Arif Widodo.” Dyto: “Teman-teman kalian tahukan masalah gizi buruk di Asmat?” Rinaldi & Sadewa: “Iya Dyto kami tau, ada apa memangnya?.” Dyto : “Bagaimana pendapat kalian jika kita menyaluran suara hati rakyat pada saat acara Dies Natalis ke-68 UI di Balai Irung?” Rinaldi : “Apa kamu sudah yakin dengan keputusanmu itu Dyto?” Sadewa : “Dan kamu yakin akan melakukannya di acara Dies Natalis?” Dyto : “Ya! Saya sangat yakin dan berani mengambil semua resiko yang akan terjadi. Sudah seharusnya Presiden Arif Widodo di beri peringatan, untuk melakukan evaluasi di tahun ke-4 nya.” Sadewa : “Dengan cara apa kamu memberi peringatan kepada Presiden kita?” Dyto : “Apakah kalian bisa memberikan saran?” Rinaldi : “Bagaimana dengan memberikan sebuah kode peringatan Kartu Kuning, seperti pelanggaran dalam pertandingan Sepak bola?” Dyto : “Cerdas kamu Rinaldi!!!” Sadewa : “Saya sangat setuju itu dyto, Baiklah saya dan Rinaldi akan membantumu dalam aksi ini.” Setelah keputusan ditetapkan akhirnya mereka memutuskan Dyto sebagai ketua BEM UI (Badan Eksekutif Mahasiswa UI) yang mengulurkan Kartu Kuning kepada Bapak Presiden. Acara Dies Natalis Nadia : “Para tamu undangan yang saya hormati, terutama Bapak Presiden RI Arif Widodo yang akan memberikan pidato kepada kami semua. Kepada Bapak Arif Widodo kami persilahkan untuk menyampaikan pidatonya.” Arif : “Pertama-tama saya ingin menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Universitas Indonesia, karena UI telah menghasilkan banyak sumber daya manusia yang unggul bagi Indonesia.Saat ini UI memiliki lulusan terbanyak dibandingkan dengan perguruan tinggi lainnya. Universitas Indonesia adalah penyumbang terbanyak menteri-menteri di Kabinet Kerja. Sampai saat ini ada enam alumni UI yang sekarang membantu saya di Kabinet Kerja.” Sambutan Tepuk Tangan Arif : “Saya yakin,bahwa pendidikan tinggi adalah organisasi yang paling sempurna, Inovasi adalah kata kunci. Jangan lagi terjebak dalam rutinitas. Cara-cara baru harus dikembangkan. Keinginan mahasiswa dan dosen untuk berinovasi harus ditumbuhkan. Selamat ulang tahun ke-68. Dirgahayu Universitas Indonesia. Pandulah Indonesia menuju masa depan nan jaya. Terima kasih dan sukses selalu!” Selesai sambutan Bapak Presiden RI, Dyto selaku ketua BEM UI membunyikan pluit dan mengacungkan sebuah Kartu Kuning kepada Jokowi . Setelah Dyto melakukan aksi tersebut beliau di seret paksa oleh petugas keamanan untuk keluar dari gedung tersebut. *Beberapa hari kemudian* Kejadian ini menjadi viral dan sebuah stasiun televisi mengundang Dyto selaku Ketua BEM UI dan sejumlah perwakilan mahasiswa untuk memberikan suara. Acara Mata Azmi Nadia : “Selamat datang, saya Nadia Azmi selaku tuan rumah di acara Mata Azmi.” Nadia : “Mahasiswa tidak selalu benar Mereka memang masih belajar Namun, mahasiswa bukan mahasiswa biasa Mereka terbiasa lantang bicara Jika mengkritik tajam tak terkira Selalu blak-blakan saat bersuara Wajar mereka kesal bahkan curiga Politik penuh syahwat sangka Namun bisakah kita memahami kritik mahasiswa Semata sebagai suara warga negara inilah Mata Azmi, Kartu Kuning Arif Widodo Kini giliran mahasiswa untuk bersuara, sehingga Mata Azmi mengundang perwakilan mahasiswa untuk berbicara Kita sambut ketua BEM UI Dyto dan para perwakilan mahasiswa-mahasiswa dari Universitas UGM dan ITB.”
"Negaramu Sedang Berproses" Tim Produksi : 1. Ahmad Rizky Sadewa 2. Arif Ghosi Syaifulloh 3. Astri Rikadianti 4. Dyto Hendrawan 5. Irma Chairunnisa 6. Kania Hilma Wahda 7. Nadia Azmi Safira 8. Rinaldi Hermawan 9. Tasya Novanti Kelompok : 3 Kelas : 12 MIPA 3 UJIAN PRAKTEK Grup Penguji : 1. Dra. Novalinda, M.Pd 2. Dra. Siwi Marwati, M.Pd 3. Muhammad Jarkasih, S.Pd, M.Par SMA Negeri 41 Jakarta Utara Tahun Ajaran 2017/2018 Tema : Kartu Kuning Judul : Negaramu Sedang Berproses Sebelum Dies Natalis dimulai, mula-mula Mahasiswa UI yaitu Dyto, Rinaldi, dan Sadewa berunding merencanakan apa yang akan mereka lakukan tentang “Kartu Kuning untuk Arif Widodo.” Dyto: “Teman-teman kalian tahukan masalah gizi buruk di Asmat?” Rinaldi & Sadewa: “Iya Dyto kami tau, ada apa memangnya?.” Dyto : “Bagaimana pendapat kalian jika kita menyaluran suara hati rakyat pada saat acara Dies Natalis ke-68 UI di Balai Irung?” Rinaldi : “Apa kamu sudah yakin dengan keputusanmu itu Dyto?” Sadewa : “Dan kamu yakin akan melakukannya di acara Dies Natalis?” Dyto : “Ya! Saya sangat yakin dan berani mengambil semua resiko yang akan terjadi. Sudah seharusnya Presiden Arif Widodo di beri peringatan, untuk melakukan evaluasi di tahun ke-4 nya.” Sadewa : “Dengan cara apa kamu memberi peringatan kepada Presiden kita?” Dyto : “Apakah kalian bisa memberikan saran?” Rinaldi : “Bagaimana dengan memberikan sebuah kode peringatan Kartu Kuning, seperti pelanggaran dalam pertandingan Sepak bola?” Dyto : “Cerdas kamu Rinaldi!!!” Sadewa : “Saya sangat setuju itu dyto, Baiklah saya dan Rinaldi akan membantumu dalam aksi ini.” Setelah keputusan ditetapkan akhirnya mereka memutuskan Dyto sebagai ketua BEM UI (Badan Eksekutif Mahasiswa UI) yang mengulurkan Kartu Kuning kepada Bapak Presiden. Acara Dies Natalis Nadia : “Para tamu undangan yang saya hormati, terutama Bapak Presiden RI Arif Widodo yang akan memberikan pidato kepada kami semua. Kepada Bapak Arif Widodo kami persilahkan untuk menyampaikan pidatonya.” Arif : “Pertama-tama saya ingin menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Universitas Indonesia, karena UI telah menghasilkan banyak sumber daya manusia yang unggul bagi Indonesia.Saat ini UI memiliki lulusan terbanyak dibandingkan dengan perguruan tinggi lainnya. Universitas Indonesia adalah penyumbang terbanyak menteri-menteri di Kabinet Kerja. Sampai saat ini ada enam alumni UI yang sekarang membantu saya di Kabinet Kerja.” Sambutan Tepuk Tangan Arif : “Saya yakin,bahwa pendidikan tinggi adalah organisasi yang paling sempurna, Inovasi adalah kata kunci. Jangan lagi terjebak dalam rutinitas. Cara-cara baru harus dikembangkan. Keinginan mahasiswa dan dosen untuk berinovasi harus ditumbuhkan. Selamat ulang tahun ke-68. Dirgahayu Universitas Indonesia. Pandulah Indonesia menuju masa depan nan jaya. Terima kasih dan sukses selalu!” Selesai sambutan Bapak Presiden RI, Dyto selaku ketua BEM UI membunyikan pluit dan mengacungkan sebuah Kartu Kuning kepada Jokowi . Setelah Dyto melakukan aksi tersebut beliau di seret paksa oleh petugas keamanan untuk keluar dari gedung tersebut. *Beberapa hari kemudian* Kejadian ini menjadi viral dan sebuah stasiun televisi mengundang Dyto selaku Ketua BEM UI dan sejumlah perwakilan mahasiswa untuk memberikan suara. Acara Mata Azmi Nadia : “Selamat datang, saya Nadia Azmi selaku tuan rumah di acara Mata Azmi.” Nadia : “Mahasiswa tidak selalu benar Mereka memang masih belajar Namun, mahasiswa bukan mahasiswa biasa Mereka terbiasa lantang bicara Jika mengkritik tajam tak terkira Selalu blak-blakan saat bersuara Wajar mereka kesal bahkan curiga Politik penuh syahwat sangka Namun bisakah kita memahami kritik mahasiswa Semata sebagai suara warga negara inilah Mata Azmi, Kartu Kuning Arif Widodo Kini giliran mahasiswa untuk bersuara, sehingga Mata Azmi mengundang perwakilan mahasiswa untuk berbicara Kita sambut ketua BEM UI Dyto dan para perwakilan mahasiswa-mahasiswa dari Universitas UGM dan ITB.”
Comments
Post a Comment