Tugas Biografi"Cut Nyak Dien" SMAN 41 Thn 2017
Nama : Cornelia Juwita
Kelas : X MIPA 3
Tugas : Kuis Biografi
Pelajaran : Bahasa Indonesia
Semester : Genap
Guru : M. Jarkasih, S.Pd., M.Par.
Cut nyak dien lahir pada tahun 1848 di lampedang kesultanan . Ia berasal dari kalangan bangsawan yang sangat taat beragama . Ayahvnya bernama teuku nanta seutia, Uleebalang VI Mukim , bagian dari wilayah sagi xxv . Leluhur dari pihak ayahnya ,yaitu panglima Nanta, adalah keturunan sultan aceh pada abad ke - 17 merupakan wakil Ratu Taijul Alam di sumatera barat . Ibunda Cut Nyak Dien adalah puteri uleebalang lam - pagar . Sebagaimana lajimnya puteri - puteri bangsawan Cut Nyak Dien memperoleh pendidikan khususnya penddikan agama. Pendidikan agama tersebut selain diberikan orang tuanya juga tetapi dari guru -guru nya. Karena begitu kuat pebdidikan agama dan didukung suasana lingkungannya,Cut Nyak Dien memiliki sifat tabah, teguh pendirian dan tawakal.
Cut nyak die di besarkan dalam lingkungan suasana perjuangan yang amat dahsyat yaitu suasana perang aceh . Sebuah peperangan yang panjang dan melelahkan .
Perjuangan tersebut itu semata-semata dilandasi karena perasaan benci yang meluap- luap kepada kaum kafir. Cut Nyak dien dinikahkan oleh orang tuanya pada usia belia pada tahun 1862 dengan Teuku Ibrahim Lamnga putera dari Ulebalang Lamnga XIII. Setelah dianggap mampu mengurus rumah tangganya sendiri, pasangan tersebut pindah dari rumah orang tuanya .Selanjutnya kehidupan rumah tangga Cut Nyak Dien berjalan dengan baik dan mereka dikaruniakan seorang anak laki -laki . Jiwa pejuang cut nyak dien diwarisi dari sang ayah yang merupakan pejuang kemerdekaan yang tidak kenal kompromi terhadap penjajah. Ia dibesarkan dalam memburuknya suasana memburuknya hubungan antara kerajaan aceh dengan belanda hal tersebut mempertebal jiwa patriotnya . Ketika perang aceh meletus 1873 suami cut nyak dien turut aktif dalam perang. Karena itu ibrahim jarang kumpul dengan istri dan anaknya . Begitu menyakitkan perasaan cut nyak dien akan kematian suaminya yang semuanya bersumber dari kerakusan dan kekejaman kolonial belanda. Hati ibu muda yang berusia 28 tahun itu bersumpah akan menuntut balas kematian suaminya sekaligus bersumpah akan menikah denga pria yang bersedia membantu usahanya menuntut balas tersebut. Dua tahun setelah kematian suami pertamanya atau tepatnya pada tahun 1880 . Cut Nyak Dien menikah lagi dengan teuku umar kemenakan ayahnya . Sumpahnya yangakan menikah dengan pria yang bersedia membantu menuntut balas kematian suami pertamannya ditepati. Teuku umar adalah seorang pejuang kemerdekan yang terkenal banyak mendatangkan kerugian terhadap pihak belanda . Perlawanan terhadap belanda kian hebat . Beberapa wilayah dikuasai belanda berhasil direbut teuku umar . Dengan menikahi cut nyak dien mengakibatkan teuku umar kian mendapat dukungan. Dalam satu pertempuran di Meulaboh pada tanggal 11 pebruari 1899 , teuku umar gugur .
Sejak meninggalnya teuku umar ,selama 6 tahun cut nyak dien mengordinasikan serangan besar - besaran terhadap beberapa kedudukan belanda . Cut nyak dien lembali swndiri lagi .tetapi walaupun tanpa dukungan seorang suami , perjuangannya tidak pernah surut . Dia seorang pejuan yang tidak pantang menyerah atau tunduk pada penjajah.
Perlawanan yg dilakukan cut nyak dien secara bergerilya itu dirasakan belanda yang sangat mengganggu , bahkan membahayakan penduduk belanda yang berada di aceh . sehingga pasukan belanda selalu berusaha menangkap cut nyak dien tapi tidak sekalipun berhasil. Keterlibatan cut ntak dien dalam perang aceh nampak sekali pada saat terjadi kebakaran di mesjid besar aceh . Lama - lama pasukan cut nyak dien melemah . Kehiduoan puteri bangsawan ini kian sengsara akibat selalu hidup di dalam hutan dengan makanan seadanya . Usianya kian lanjut, kesehatan kian menurun , seiring dengan bertambahnya usia cu nyak dien semakin tua . Tetapi ketika pang laot ali yaitu tangan kanan cut nyak dien, menawarkan untuk menyerah sebagain jalan pembebasan dari kehidupan yang serba terpencil dan penuh penderitaan ini ,Cut nyak dien sangat marah . Pang laot ali tetap tidak sampai hati melihat penderitaan pimpinannya. Akhirnya ia melaporkan persembunyiannya dengan beberapa syarat , diantaranya jangan melakukan kekerasan dan harus menghormatinya. Begitu teguh pendirian cut nyak dien sehingga sudah dikepung hendak ditangkap ia masih sempat mencabut rencong dan berusaha melawan pasukan belanda yang begitu banyak akhirnya berhasil menangkap tangannya . Tetapi walaupun di tawanan , dia masih terus melakukan kontak atau hubungan dengan para pejuang yang belum tunduk . Tindakannya itu kembali membuat pihak belanda marah . Dan akhirnya cut nyak dien di buang di kota sumedang . Yang berarti mengingkari salah satu butir perjanjiannya dengan pang laot ali . Di sumedang tak banyak orang tau perempuan ini. Tua renta dan bermata rabun .pakaian yang lusuh dan sebuah tasbih yang tak lepas dari tangannya. Dia datang kesumedang bersama dua pengikutnya sebagai tahanan politik belanda , yang ingin mengasingkannya dari medan perjuangannya di aceh pada 11 desember 1906. Perempuan tua ini dititipkan kepada bupati sumedang pangeran aria suriaatmaja, yang digelari pangeran mekah. Melihat perempuan tua itu yang sangat taat beragama . Bupati tidak menempatkannya di penjara tetapi di rumah H.Llyas, seorang tokoh agama . Di rumah itulah perempuan itu dirawat dan tinggal.
Keadaan ini berlangsung hingga pada tanggal 6 november 1908 , saat itu ibu perbu meninggal dunia. Dan dimakamkan di gunung puyuh , sebuah komplek pemakaman para bangsawan pangeran sumedang , tak jauh dari pusat kota sumedang
Ketika masyarakat sedang beralih generasi dan melupakan ibu perbu . Pada tahun 60 an berdasarkan surat keterangan dari pemerintah belanda bahwa ada seorang pahlawan wanita dari aceh telah diasingkan di kota sumedang . Dan akhirnya telah dipastikan bahwa ibu perbu yang mereka kenal yaitu cut nyak dien . Yang diasingkan bersama seorang panglima berusia 50 tahun dan seorang kemenakannya bernama teuku nana berusia 15 tahun .
Perjuangan cut nyak dien menimbulkan rasa takjud para pakar sejarah asing , sehingga banyak buku yang melukiskan kehebatan pejuang wanita itu .
Pertayaannya
Yang bertanya febri : mengapa pang laot ali yaitu tangan kanan cut nyak dien ,menghianati cut nyak dien ?
Jawab (cornelia) : karena pang laot ali yaitu tangan kanan cut nyak dien tidak sampai hati melihat pemimpinnya yang sekarang usiannya semakin tua dan sudah sakit -sakitan .
Sekian dari saya terima kasih
Nama : Cornelia Juwita
Kelas : X MIPA 3
Tugas : Kuis Biografi
Pelajaran : Bahasa Indonesia
Semester : Genap
Guru : M. Jarkasih, S.Pd., M.Par.
Cut nyak dien lahir pada tahun 1848 di lampedang kesultanan . Ia berasal dari kalangan bangsawan yang sangat taat beragama . Ayahvnya bernama teuku nanta seutia, Uleebalang VI Mukim , bagian dari wilayah sagi xxv . Leluhur dari pihak ayahnya ,yaitu panglima Nanta, adalah keturunan sultan aceh pada abad ke - 17 merupakan wakil Ratu Taijul Alam di sumatera barat . Ibunda Cut Nyak Dien adalah puteri uleebalang lam - pagar . Sebagaimana lajimnya puteri - puteri bangsawan Cut Nyak Dien memperoleh pendidikan khususnya penddikan agama. Pendidikan agama tersebut selain diberikan orang tuanya juga tetapi dari guru -guru nya. Karena begitu kuat pebdidikan agama dan didukung suasana lingkungannya,Cut Nyak Dien memiliki sifat tabah, teguh pendirian dan tawakal.
Cut nyak die di besarkan dalam lingkungan suasana perjuangan yang amat dahsyat yaitu suasana perang aceh . Sebuah peperangan yang panjang dan melelahkan .
Perjuangan tersebut itu semata-semata dilandasi karena perasaan benci yang meluap- luap kepada kaum kafir. Cut Nyak dien dinikahkan oleh orang tuanya pada usia belia pada tahun 1862 dengan Teuku Ibrahim Lamnga putera dari Ulebalang Lamnga XIII. Setelah dianggap mampu mengurus rumah tangganya sendiri, pasangan tersebut pindah dari rumah orang tuanya .Selanjutnya kehidupan rumah tangga Cut Nyak Dien berjalan dengan baik dan mereka dikaruniakan seorang anak laki -laki . Jiwa pejuang cut nyak dien diwarisi dari sang ayah yang merupakan pejuang kemerdekaan yang tidak kenal kompromi terhadap penjajah. Ia dibesarkan dalam memburuknya suasana memburuknya hubungan antara kerajaan aceh dengan belanda hal tersebut mempertebal jiwa patriotnya . Ketika perang aceh meletus 1873 suami cut nyak dien turut aktif dalam perang. Karena itu ibrahim jarang kumpul dengan istri dan anaknya . Begitu menyakitkan perasaan cut nyak dien akan kematian suaminya yang semuanya bersumber dari kerakusan dan kekejaman kolonial belanda. Hati ibu muda yang berusia 28 tahun itu bersumpah akan menuntut balas kematian suaminya sekaligus bersumpah akan menikah denga pria yang bersedia membantu usahanya menuntut balas tersebut. Dua tahun setelah kematian suami pertamanya atau tepatnya pada tahun 1880 . Cut Nyak Dien menikah lagi dengan teuku umar kemenakan ayahnya . Sumpahnya yangakan menikah dengan pria yang bersedia membantu menuntut balas kematian suami pertamannya ditepati. Teuku umar adalah seorang pejuang kemerdekan yang terkenal banyak mendatangkan kerugian terhadap pihak belanda . Perlawanan terhadap belanda kian hebat . Beberapa wilayah dikuasai belanda berhasil direbut teuku umar . Dengan menikahi cut nyak dien mengakibatkan teuku umar kian mendapat dukungan. Dalam satu pertempuran di Meulaboh pada tanggal 11 pebruari 1899 , teuku umar gugur .
Sejak meninggalnya teuku umar ,selama 6 tahun cut nyak dien mengordinasikan serangan besar - besaran terhadap beberapa kedudukan belanda . Cut nyak dien lembali swndiri lagi .tetapi walaupun tanpa dukungan seorang suami , perjuangannya tidak pernah surut . Dia seorang pejuan yang tidak pantang menyerah atau tunduk pada penjajah.
Perlawanan yg dilakukan cut nyak dien secara bergerilya itu dirasakan belanda yang sangat mengganggu , bahkan membahayakan penduduk belanda yang berada di aceh . sehingga pasukan belanda selalu berusaha menangkap cut nyak dien tapi tidak sekalipun berhasil. Keterlibatan cut ntak dien dalam perang aceh nampak sekali pada saat terjadi kebakaran di mesjid besar aceh . Lama - lama pasukan cut nyak dien melemah . Kehiduoan puteri bangsawan ini kian sengsara akibat selalu hidup di dalam hutan dengan makanan seadanya . Usianya kian lanjut, kesehatan kian menurun , seiring dengan bertambahnya usia cu nyak dien semakin tua . Tetapi ketika pang laot ali yaitu tangan kanan cut nyak dien, menawarkan untuk menyerah sebagain jalan pembebasan dari kehidupan yang serba terpencil dan penuh penderitaan ini ,Cut nyak dien sangat marah . Pang laot ali tetap tidak sampai hati melihat penderitaan pimpinannya. Akhirnya ia melaporkan persembunyiannya dengan beberapa syarat , diantaranya jangan melakukan kekerasan dan harus menghormatinya. Begitu teguh pendirian cut nyak dien sehingga sudah dikepung hendak ditangkap ia masih sempat mencabut rencong dan berusaha melawan pasukan belanda yang begitu banyak akhirnya berhasil menangkap tangannya . Tetapi walaupun di tawanan , dia masih terus melakukan kontak atau hubungan dengan para pejuang yang belum tunduk . Tindakannya itu kembali membuat pihak belanda marah . Dan akhirnya cut nyak dien di buang di kota sumedang . Yang berarti mengingkari salah satu butir perjanjiannya dengan pang laot ali . Di sumedang tak banyak orang tau perempuan ini. Tua renta dan bermata rabun .pakaian yang lusuh dan sebuah tasbih yang tak lepas dari tangannya. Dia datang kesumedang bersama dua pengikutnya sebagai tahanan politik belanda , yang ingin mengasingkannya dari medan perjuangannya di aceh pada 11 desember 1906. Perempuan tua ini dititipkan kepada bupati sumedang pangeran aria suriaatmaja, yang digelari pangeran mekah. Melihat perempuan tua itu yang sangat taat beragama . Bupati tidak menempatkannya di penjara tetapi di rumah H.Llyas, seorang tokoh agama . Di rumah itulah perempuan itu dirawat dan tinggal.
Keadaan ini berlangsung hingga pada tanggal 6 november 1908 , saat itu ibu perbu meninggal dunia. Dan dimakamkan di gunung puyuh , sebuah komplek pemakaman para bangsawan pangeran sumedang , tak jauh dari pusat kota sumedang
Ketika masyarakat sedang beralih generasi dan melupakan ibu perbu . Pada tahun 60 an berdasarkan surat keterangan dari pemerintah belanda bahwa ada seorang pahlawan wanita dari aceh telah diasingkan di kota sumedang . Dan akhirnya telah dipastikan bahwa ibu perbu yang mereka kenal yaitu cut nyak dien . Yang diasingkan bersama seorang panglima berusia 50 tahun dan seorang kemenakannya bernama teuku nana berusia 15 tahun .
Perjuangan cut nyak dien menimbulkan rasa takjud para pakar sejarah asing , sehingga banyak buku yang melukiskan kehebatan pejuang wanita itu .
Pertayaannya
Yang bertanya febri : mengapa pang laot ali yaitu tangan kanan cut nyak dien ,menghianati cut nyak dien ?
Jawab (cornelia) : karena pang laot ali yaitu tangan kanan cut nyak dien tidak sampai hati melihat pemimpinnya yang sekarang usiannya semakin tua dan sudah sakit -sakitan .
Sekian dari saya terima kasih
Comments
Post a Comment