Skip to main content

Putri Bagus Pambudi, Cerpen " Cikarang " SMAN 41 Thn 2016

Nama : Putri Bagus Pambudi

Kelas : X MIA 2

Bidang studi : Bahasa Indonesia

Guru bidang studi : Muhammad Jarkasih, S.Pd.,M.Par.

  
Cikarang


Tahun baru kemarin, keluarga saya berencana  mengadakan acara berkumpul bersama

yang bertempat di Cikarang. Semua keluarga besar saya setuju dengan rencana itu. Mereka

semua datang ke Cikarang saat tahun baru kemarin.

Satu hari sebelelum tahun baru saya ibu, kakek, nenek, paman, bibi, dan adik sepupu

saya pergi ke Cikarang.  Saya pergi ke Cikarang jam 9 pagi. Saya kesana naik kendaraan  pribadi.

Sesampainya disana saya bertemu dengan saudara – saudara saya yang tinggal di Depok, dan

juga yang di Tanggerang. Ternyata mereka sudah sampai lebih dulu dari pada saya. Tetapi

masih ada yang kurang, ternyata kakak sepupu saya masih kurang satu. Kakak saya yang satu

lagi masih ada di Bandung. Dan katanya ia akan segera berangkat dari Bandung menuju

Cikarang.

Setelah melepas lelah, saya dan adik sepupu saya bermain bersama. Mengobrol

bersama sampai bermain kejar-kejaran didalam kompleks. Tetapi saat saya mengejar adik

sepupu saya, saya mendengar suara kucing mengeong dengan sangat kencang. Saya dan adik-

adik saya mencari sumber suara itu. Dan ternyata, sumber suara itu dari kucing yang mau

melahirkan. Adik sepupu saya jadi heboh karena hal itu dan ini adalah yang pertama kalinya dia

melihat kucing yang mau melahirkan. Saya dan adik-adik saya menggerumun melihat kucing

yang akan melahirkan anaknya tersebut. Tak lama kemudian kucing itu melahirkan anaknya.

Induk kucing itu melahirkan 4 ekor anak. Anak-anak kucing itu sangat lucu. Anak-anak kucing itu

berwarna belang tiga. Yaitu, kuning, abu-abu, dan putih. Warna ini yang membuat anak kucing

itu makin lucu dan imut. Adik sepupu saya sangat ingin membawa anak kucing itu pulang.

Tetapi tidak saya bolehkannya karena anak kucing itu masih membutuhkan susu dari indukmya.

Karena hari juga sudah mulai senja saya dan adik-adik saya masuk kedalam rumah.

Saat dirumah, bude saya mengajak saya dan kakak sepupu saya pergi untuk mencari

makan ringan. Kami berkeliling kompleks untuk mecari makanan ringan. Setelah muter-muter

kompleks, akhirnya kita menemukan kue  pinggir jalan. Kami membeli kue cakwe, onde-onde,

donat, dan kue bantal. Setelah membeli makanan ringan kami pulang. Di tengah perjalanan,

kami melewati supermarket dan tiba –tiba bude saya mengajak untuk membeli bebek dan ikan

kakap untuk dibakar malam tahun baru nanti.  Saya dan kakak sepupu saya mengnyiakan ajakan

bude saya. Kami  masuk ke supermarket dan menuju tempat ikan. Kami memilih-milih ikan yang

masih segar dan setelah memilih beberapa ikan kami menuju tempat bebek. Kami juga memilih

bebek yang kwatiasnya bagus. Selesai memilih bebek kami menuju tempat bumbu untuk

bahan-bahan yang diperlukan untuk memasak bebek dan ikan itu. Setelah itu kami ke kasir dam

membayar semua belanjaan kami. Dan akhirnya kami pulang.

Sesampainya di  rumah kami langsung membuka makanan ringan yang kami beli. Saya

dan keluarga saya makan bersama –sama. Setelah selesai makan kue-kue itu kami mengobrol

bersama sampai larut malam. Kami memutuskan untuk beristirahat. Tetapi kamarnya sudah

penuh. Akhirnya saya menggelar karpet diruang tengah. Setelah selesai menggelar karpet kami

tidur dikarpet tersebut. Walaupun tempatnya sedikit sempit tetapi kami tetap bisa tidur

bersama dikarpet itu.

Pagi harinya saya diajak mamas saya untuk membeli sarapan. Kami memilih menu bubur

ayam langganan mamas saya. Kita langgung pergi karena takut kehabisan, karena buburnya

sangat yummy dan banyak sekali yang rela menunggu lama hanya demi semangkuk bubur

tersebut. Sesampainya saya disana tempat buburnya sudah ramai dikerumuni para pembeli.

Kami mengantri 1 jam untuk membeli bubur tersebut. Sangat penh perjuangan untuk membeli

bubur tersebut. Kami harus berdesak desakan dengan para pembeli yang lainnya. Selesai

membeli bubur kami pulang dan setelah itu kami menyantap bubur yang yummy tersebut

bersama.

Hari sudah menjelang siang, kami memulai menyiapakan bumbu-bumbu untuk

memasak bebek dan membumbui ikan yang kami beli di supermarket kemarin.  Saat sedang

menyiapkan bumbunya ternyata ada bumbu yang kurang. Bude saya menyuruh saya dan kakak

sepupu saya untuk membeli bumbu itu di pasar. Saya dan kakak sepupu saya pergi ke pasar di

antar dengan mamas saya. kami menuju pasar dengan cepat.

Sesampainya di pasar kami menuju tempat bumbu disana saya mencari lengkuas, jahe,

keluek, kecap manis, kecap asin dan juga arang kayu. Saat di pasar kami hanya menemukan

lengkuas, jahe, kluek dan juga arang. Kami keluar dari pasar dan langsung menuju minimarket.

Sesampainya disana kami hanya menemukan kecap manis. Kecap asin yang kami cari tidak

dijual disana. Dan kami keluar dari minimarket itu menuju minimarket yang lainnya. Di

minimarket yang kedua juga tidak menjualnya juga. Kami mencari minimarket yang lainnya.

Kami muter ke tempat yang lebih jauh lagi dari minimarket sebelumnya. Tak lama kemudian

kami langung menemukan 2 minimarket yang letaknya tidak terlalu berjauhan. 2 minimarket ini

hanya dipisahkan oleh rumah makan padang. Kami menuju minimarket ketiga dan disana juga

tidak menjual kecap asin. Kami sangat lelah keluar masuk minimarket dan tinggal satu harapan

kami minimarket yang di sebelahnya. Kami menuju minimarket sebalah dan disana ternyata

menjual kecap asin. Kami senang karena sudah menemukan kecap asin yang sangat susah

dicarinya. Setelah itu kami pulang.

Saat diperjalanan pulang kakak saya yang di Bandung menelpon katanya dia susah

sampai di terminal Cikarang. Kami langsung puter balik dan menuju terminal Cikarang.

Sesampainya disana kita mencari-cari dia di terminal dan akhirnya ketemu. Kami pulang

bersama. Sesampainya dirumah, kami langsung memberikan bumbu itu kepada bude saya. Saya

dan kakak sepupu saya mengungkep bebeknya dengan bumbu-bumbu yang sudah diracik oleh

bude saya. Kami juga melumuri ikannya dengan bumbu yang sudah  saya racik bersama mamas

dan kakak sepupu saya. Mendiamkannya sampai semua bumbu itu meresap.

Setelah bumbunya meresap kami memulai menyiapkan peralatan untuk membakar ikan

tersebut. Saya dan mamas saya juga menyiapkan oven untuk memanggang bebek tersebut.

Semua peralatan sudah siap dan tinggal menyalakan arang untuk membakar ikan. Untuk

menyalakan arang kami di bantu sama paman saya. Saat membuat arang, spirtus yang

digunakan untuk membuat arang jatuh dan tersambar oleh api. Spirtus yang terbakar itu

menggelinding masuk ke dalam kolong mobil yang terparkir didepan rumah. Kami semua panik

karena takut meledak dikolong mobil. Tetapi saat dilihat tiba-tiba apinya mati dan kekhawatiran

kita semua hilang. Kami bersyukur karena tidak meledak. Dan kami melanjutkan membuat

arang. Dengan mengipasi arang tersebut  tak lama kemudian arangnya jadi.

Yang pertama saya dan kakak- kakak saya lakukan adalah memasukan bebek yang sudah

dibumbui kedalam oven. Setelah beres kami langsung pergi ke halaman rumah untuk

membakar ikan kakap yang sudah dibumbui tadi. Kita memulai membakar dari ikan yang lebih

kecil. Kami membakar ikan tersebut dengan gembira dan canda tawa. Tak lama kemudian

listriknya padam. Kami membakar ikan dengan senter handphone. Ini yang membuat bakar-

bakar kami makin seru. Kami menyetel music dan bernyanyi-nyanyi bersama. Kami juga

bercerita tentang sekolah kami masing-masing. Kami berbagi cerita satu sama lain. Kami

tertawa bersama, bermain bersama mengingat masa kecil kami yang sangat tidak bisa di

pisahkan. Tetepi seiring berjalannya waktu kami tumbuh menjadi dewasa dan kami jadi jarang

bertemu. Kami juga sangat susah menyamakan waktu untuk berkumpul. Ikan pertama yang

kami bakar sudah matang. Lanjut ikan ke dua dan ikan selanjutnya. Bebek yang sedang

dipanggang juga sudah matang.

Setelah semua makan matang kami berkumpul untuk  makan bersama-sama ditemani

dengan lilin-lilin mungil yang membuat tahun baru kali ini menjadi makin seru dan ramai. Itulah

cerita tahun baru saya kemarin.

Comments

Popular posts from this blog

Putri Mawar Mj XII MIA 3 Perbaikan Latihan dan Ulangan SMAN 41 Thn 2017

SOAL LAMA Cermati paragraf berikut untuk menjawab soal nomor 1 dan 2. Pembelajaran Bahasa Indonesia jenjang Pendidikan Menengah disajikan dengan berbasik teks, baik lisan maupun tulis, dengan menempatkan Bahasa Indonesia sebagai wahana untuk mengekspresikan perasaan dan pemikiran. Berbagai cara penyajian perasaan dan pemikiran dalam berbagai macam jenis teks. Pemahaman terhadap jenis, kaidah, dan konteks suatu teks ditekankan sehingga memudahkan peserta didik menangkap makna yang terkandung dalam suatu teks maupun menyajikan perasaan dan pemikiran dalam bentuk teks yang sesuai sehingga tujuan penyampaiannya tercapai untuk menggugah perassaan ataukah untuk memberikan pemahaman. 1.        Ide pokok paragraf tersebut adalah .... a.        Pembelajaran pada kurikulum baru, yaitu 2013 b.       Pembelajaran Bahasa Indonesia jenjang Pendidikan Menengah c.  ...

Kuis Debat Tim 5 VS Tim 6 “Pelajar Membawa Motor ke Sekolah Tanpa Mempunyai SIM” SMAN 41 Thn 2017

Kuis Debat Tim 5 VS Tim 6 “Pelajar Membawa Motor ke Sekolah Tanpa Mempunyai SIM” SMAN 41 Thn 2017 Tim 5 Pro 1. Anjar Raehananda Salsabila (Orang pertama) 2.  Khusnul Khotimah (Orang kedua) 3. Nabila Sam Sam (Orang ketiga) Tim 6 Kontra 1. Sashi Agung F. (Orang pertama) 2. Khoirun Nisa (Orang kedua) 3. Muji Rana Kirana (Orang ketiga) Kelas               : X IPS 2 Tugas               : Remedial Kuis Debat Pelajaran          : Bahasa Indonesia Semester          : Genap Guru                : M.Jarkasih, S.Pd., M.Par. Naskah                     ...

28. Rizky Sulistyowati XIIMIPA 1 Perbaikan Latihan dan Ulangan Bahasa Indonesia SMAN 41 Thn 2017

PEMBAHASAN SOAL PERBAIKAN LATIHAN 1 BAHASAN INDONESIA (SOAL LAMA) Cermati paragraf berikut untuk menjawab soal nomor 1 dan 2. 1. Ide pokok paragraf tersebut adalah … .                 A. cara memperkuat kepribadian peserta didik melalui materi pembelajaran                 B.  penghargaan pengorbanan seorang tokoh untuk meraih suatu kemerdekaan                 C. upaya penanaman sikap positif peserta didik dalam pembelajaran                 D. tujuan penyisipan peristiwa sejarah dalam pembelajaran bahasa Indonesia                 E. cerminan suatu sikap jati diri peserta didik dalam...