Presentasi Novel "Marmut Merah Jambu" Karya Raditya Dika "SMAN 41 Thn 2017"
Nama : Muchtar Almanawaf
Kelas : X MIPA 3
Pelajaran: Bahasa Indonesia
Semester : Genap
Guru : M. Jarkasih, S.Pd., M.Par.
Sipnosis
Suatu hari Dika (Raditya Dika) datang ke rumah Ina (Anjani Dina), cinta pertamanya sewaktu SMA, membawa seribu origami burung bangau di tangan kanannya, dan undangan pernikahan Ina di tangan kirinya.Besok, Ina akan menikah. Kedatangan Dika diterima oleh Bapak Ina (Tio Pakusadewo) yang curiga kedatangan Dika untuk kasus cinta lama yang belum selesai dan berpikir bahwa Dika ingin menggagalkan pernikahan anaknya. Dika menceritakan maksud sebenarnya, yang jauh dari tuduhan Bapak Ina.
Suatu ketika ada suatu kasus yang tidak bisa mereka pecahkan, kasusnya adalah grafiti di tembok sekolah. Mereka berfikir kalau grafiti itu dituju untuk mengancam kepala sekolah. Waktu terus berlalu hingga mereka lulus sekolah, dan setelah bertahun-tahun mereka menjalani hidup, Dika pun penasaran akan grafiti itu setelah Dika menelit lagi ternyata gambar yang ada di grafiti itu bukanlah gambar iblis, melainkan gambar marmut yang mirip dengan gambar di handuk yang Dika terima dari Cindy. Dika juga ingat kalau yang memberitahukan tentang kasus itu pertama kali ialah Cindy, Dika juga membaca petunjuk yang ada pada grafiti itu ialah “untuk dibaca oleh dua orang” Lalu Dika membacanya bersama Bertus dan membacanya juga per-dua kalimat.
Lalu Dika sudah menyimpulkan bahwa kalimat dalam grafiti itu adalah mengenai surat cinta yang dibuat oleh Cindy. Dika dan
Cindy pun bertemu di acara pernikahan Ina dan Dika menjelaskan
yang dia ketahui semua tentang grafiti itu, dan Cindy pun tersipu malu lalu Dika mengeluarkan handuk yang diberikan oleh Cindy dengan gambar
• Keunggulan : Bahasa yang digunakan adalah bahasa sehaari-hari dan mudah dipahami pembaca karena sebagian besar pembacanya adalah remaja. Isi bukunya juga sesuai dengan kehidupan remaja masa kini.
• Kekurangan : Adanya kalimat dan paragraf yang tidak lengkap sehingga pembaca karus membavanya dengan berulang-ulang agar bisa memahami isi nya.
Unsur ekstrinsik
1 Nilai sosial
2 Nilai budaya
3 Nilai kemanusiaan
Unsur Intrinsik Novel
Tema : marmut merah jambu
.
Alur : mundur
Penokohan:
a. Dika : Pesimis, peduli, sederhana, mudah terpengaruh, optimis, cerdas, sok tahu, ceroboh
b. Aldi : Dongo, pesimis, gigih, terlalu percaya diri dan gengsi
c. Wahyu : Peduli
d. Bayu : Bodoh
e. Christoper : Baik, Percaya diri
f. Dora : Cerdas, galak, pemarah
g. Clarissa : Jujur ketika mengakui kesalahan, licik
h. Edgar : Penakut dan cerdas, percaya diri
i. Mama Nasution : Perhatian dan sewot
j. Ara : Peduli
k. Ina : Gengsi, Suka mengejek
l. Anto : Tidak setia
m. Githa : Cantik
4. Latar:
Setting Tempat : Sekolah SMP, sekolah SMA, rumah Dika, kantin sekolah, rumah Aldi, rumah Ina, kampus, wisata Ancol, black cat, RS pertamina, Kantor detektif, dan coffe Starbucks pondok indah mall.
Waktu : Waktu yang digunakan dalam novel ini adalah pagi, siang, sore, dan malam.
Setting Suasana : Dalam Novel ini lebih menggambarkan suasana hati dari karakter utama yaitu Dika yang kadang-kadang juga diceritakan miris.
Suasana : Senang, tegang,
5. Sudut pandang
1. Orang pertama pelaku utama
6. Gaya Bahasa:
Bahasa yang digunakan adalah bahasa sehari-hari dan mudah dipahami pembaca karena sebagian besar pembacanya adalah remaja. Isi bukunya juga sesuai dengan kehidupan remaja masa kini.
7. Amanat:
a. Kita jangan terlalu terpekur, tertegun dan merenungi nasib hingga depresi.
b. Pentingnya kekompakan dan curahan kasih sayang sebuah keluarga.
c. Kita harus bisa memanusiakan ciptaan Tuhan yang lain.
Nama : Muchtar Almanawaf
Kelas : X MIPA 3
Pelajaran: Bahasa Indonesia
Semester : Genap
Guru : M. Jarkasih, S.Pd., M.Par.
Sipnosis
Suatu hari Dika (Raditya Dika) datang ke rumah Ina (Anjani Dina), cinta pertamanya sewaktu SMA, membawa seribu origami burung bangau di tangan kanannya, dan undangan pernikahan Ina di tangan kirinya.Besok, Ina akan menikah. Kedatangan Dika diterima oleh Bapak Ina (Tio Pakusadewo) yang curiga kedatangan Dika untuk kasus cinta lama yang belum selesai dan berpikir bahwa Dika ingin menggagalkan pernikahan anaknya. Dika menceritakan maksud sebenarnya, yang jauh dari tuduhan Bapak Ina.
Suatu ketika ada suatu kasus yang tidak bisa mereka pecahkan, kasusnya adalah grafiti di tembok sekolah. Mereka berfikir kalau grafiti itu dituju untuk mengancam kepala sekolah. Waktu terus berlalu hingga mereka lulus sekolah, dan setelah bertahun-tahun mereka menjalani hidup, Dika pun penasaran akan grafiti itu setelah Dika menelit lagi ternyata gambar yang ada di grafiti itu bukanlah gambar iblis, melainkan gambar marmut yang mirip dengan gambar di handuk yang Dika terima dari Cindy. Dika juga ingat kalau yang memberitahukan tentang kasus itu pertama kali ialah Cindy, Dika juga membaca petunjuk yang ada pada grafiti itu ialah “untuk dibaca oleh dua orang” Lalu Dika membacanya bersama Bertus dan membacanya juga per-dua kalimat.
Lalu Dika sudah menyimpulkan bahwa kalimat dalam grafiti itu adalah mengenai surat cinta yang dibuat oleh Cindy. Dika dan
Cindy pun bertemu di acara pernikahan Ina dan Dika menjelaskan
yang dia ketahui semua tentang grafiti itu, dan Cindy pun tersipu malu lalu Dika mengeluarkan handuk yang diberikan oleh Cindy dengan gambar
• Keunggulan : Bahasa yang digunakan adalah bahasa sehaari-hari dan mudah dipahami pembaca karena sebagian besar pembacanya adalah remaja. Isi bukunya juga sesuai dengan kehidupan remaja masa kini.
• Kekurangan : Adanya kalimat dan paragraf yang tidak lengkap sehingga pembaca karus membavanya dengan berulang-ulang agar bisa memahami isi nya.
Unsur ekstrinsik
1 Nilai sosial
2 Nilai budaya
3 Nilai kemanusiaan
Unsur Intrinsik Novel
Tema : marmut merah jambu
.
Alur : mundur
Penokohan:
a. Dika : Pesimis, peduli, sederhana, mudah terpengaruh, optimis, cerdas, sok tahu, ceroboh
b. Aldi : Dongo, pesimis, gigih, terlalu percaya diri dan gengsi
c. Wahyu : Peduli
d. Bayu : Bodoh
e. Christoper : Baik, Percaya diri
f. Dora : Cerdas, galak, pemarah
g. Clarissa : Jujur ketika mengakui kesalahan, licik
h. Edgar : Penakut dan cerdas, percaya diri
i. Mama Nasution : Perhatian dan sewot
j. Ara : Peduli
k. Ina : Gengsi, Suka mengejek
l. Anto : Tidak setia
m. Githa : Cantik
4. Latar:
Setting Tempat : Sekolah SMP, sekolah SMA, rumah Dika, kantin sekolah, rumah Aldi, rumah Ina, kampus, wisata Ancol, black cat, RS pertamina, Kantor detektif, dan coffe Starbucks pondok indah mall.
Waktu : Waktu yang digunakan dalam novel ini adalah pagi, siang, sore, dan malam.
Setting Suasana : Dalam Novel ini lebih menggambarkan suasana hati dari karakter utama yaitu Dika yang kadang-kadang juga diceritakan miris.
Suasana : Senang, tegang,
5. Sudut pandang
1. Orang pertama pelaku utama
6. Gaya Bahasa:
Bahasa yang digunakan adalah bahasa sehari-hari dan mudah dipahami pembaca karena sebagian besar pembacanya adalah remaja. Isi bukunya juga sesuai dengan kehidupan remaja masa kini.
7. Amanat:
a. Kita jangan terlalu terpekur, tertegun dan merenungi nasib hingga depresi.
b. Pentingnya kekompakan dan curahan kasih sayang sebuah keluarga.
c. Kita harus bisa memanusiakan ciptaan Tuhan yang lain.
Comments
Post a Comment