Kuis Debat “Kurikulum 2013 “ SMAN 41 Thn 2017
Nama: 1.Pro : - Nita (orang pertama)
- Endah (orang kedua)
- Fadia (orang ketiga)
2.Kontra: - Wilson (orang pertama)
- Auzan (orang kedua)
- Elvira (orang ketiga)
Kelas : X IPS 1
Remedial : Debat
Pelajaran : Bahasa Indonesia
Semester : Genap
Dialog:
Pro (Nita): Baiklah, saya akan menjelaskan mengapa saya mendukung adanya sistem kurikulum 2013.
Kurikulum 2013 adalah kurikulum yang berlaku dalam sistem pendidikan Indonesia, yang telah diterapkan oleh pemerintah untuk menggantikan kurikulum 2006 atau KTSP yang telah berlaku selama kurang lebih 6 tahun.
Kurikulum 2013 masuk dalam masa percobaannya pada tahun 2013 dengan menjadikan beberapa sekolah menjadi sekolah rintisan.
Berbicara tentang substansi kurikulum 2013 sebagai kurikulum baru, kita telah diperkenalkan dengan yang namanya sistem CBSA (Cara Belajar Siswa Aktif). Di sini, para siswa diajarkan untuk bersikap mandiri dalam belajar. Maksudnya, guru hanya memberikan materi dan sedikit ulasan mengenai materi tersebut, dan tugas siswa hanya melengkapi, mempelajari, dan mempresentasikan materi yang diberikan oleh guru tersebut. Dalam hal ini, para siswa diajarkan untuk aktif dalam mencari pengetahuan sebagai sumber pembelajaran dan aktif bersosialisasi, karena terdapat banyak hal yang harus didiskusikan dengan teman sekelompoknya.
Maka dari itu, siswa lebih dituntut untuk aktif, kreatif dan inovatif dalam setiap pemecahan masalah yang mereka hadapi di sekolah.
Banyak yang berkata, terlalu aktif siswa di sekolah, dapat mengurangi jam istirahat mereka di rumah. Memang, hal tersebut banyak diungkapkan oleh siswa maupun wali murid.
Kontra (Wilson) : Terima kasih nita atas pendapatnya.Saya wilson akan menyanggah pendapat dari nita. Karena menurut saya kurikulum 2013 tidak menguntungkan bagi guru maupun murid. Bagi guru kerugian dari kurikulum 2013 adalah guru banyak salah kaprah karena beranggapan dengan kurikulum 2013 guri tidak perlu menjelaskan materi kepada siswa di kelas,padahal masih banyak mata pelajaran yang harus tetap ada penjekasan dari guru.Kurangnya pemahaman guru dengan konsep pendidikan scientific. Kurangnya keterampilan guru dalam merancang RPP.Juga tidak ada keseimbangan antara orientasi proses pembelajaran dan hasil dalam kurikulum 2013 karena UN masih menjadi faktor penghambat. Bagi murid kelemahanbdari kurikulum 2013 adalah beban belajar siswa terlalu berat sehingga waktu belajar di sekolah menjadi sangat lama,tingkat keaktifan siswa juga menjadi tidak merata.Juga terlalu banyak materi yang harus dikuasai sehingga tidak setiap materi bisa disampaikan dengan baik.Belum lagi persoalan guru yang kurang berdedikasi terhadap mata pelajaran yang dia mampu dan citra sekolah juga akan menurun jika tidak berhasil atau gagal menjalankan kurikulum 2013.Kami juga tak setuju jika kurikulum 2013 dijalankan karena penguasaan tekhnologi dan imformasi untuk pembelajaran masih terbatas. Banyaknya waktu di sekolah juga membuat para siswa kekurangan waktu berkumpul dengan keluarga,juga ada yang namanya moving class. Moving class juga merugikan karena bagi murid,selain membuang tenaga juga meeugikan bagi siswa yang barangnya tertinggal atau hilang di dalam kelas. Kita jadi bingung untuk mencari dimana barang yang hilang.Jadi saya lebih setuju jika kurikulum 2006 atau KTSP dijalankan daripada mengunakan kurikulum 2013.
Pro (Endah) : Saya dari tim pro setuju dengan diberlakukannya kurikulum 2013, karena kurikulum 2013 merupakan kurikulum yang mengutamakan pemahaman, skill, dan pendidikan berkarakter. Siswa dituntut untuk lebih aktif dan kritis dalam kegiatan belajar mengajar. Kurikulum yang baru ini bagus untuk membentuk kreativitas dan keberanian siswa dikelas, tidak hanya menjadi penonton, tetapi jug menjadi peserta. Penilaian kurikulum ini dilihat dari sikap, perilaku, dan keaktivan siswa dikelas, serta guru tidak lagi terbebani dengan kewajiban membuat silabus untuk bahan pengajaran terhadap anak didiknya. Seperti yang terjadi pada saat KTSP. Kurikulum ini juga membantu siswa untuk bersosialisasi dengan teman-temannya dilingkungan sekolah saat proses belajar mengajar, dan dilingkungan rumah saat sedang diskusi kelompok. Siswa atau murid di Indonesia memang seharusnya diberikan porsi pelajaran yang cukup banyak, agar waktu yang mereka miliki tidak mereka sia-siakan. Karena sebagian besar dari pelajar Indonesia tidak menggunakan waktu luang mereka untuk hal-hal yang berguna, melainkan untuk hal-hal yang dapat merugikan diri mereka sendiri. Kurikulum ini dapat memberikan pengalaman kepada peserta didik.
Kontra (Auzan) : ya terima kasih endah
saya tidak setuju, karena kurikulum 2013 dianggap bukan solusi terbaik untuk mengatasi masalah pedidikan di negeri ini. sebab, kurikulum bukan satu satunya kunci mengatasi masalah pendidikan. penerapan kurikulum 2013 dinilai tidak akan berpengaruh pada peningkatan mutu pendidikan di beberapa daerah dari Sabang sampai Merauke,
Apalagi secara substansial, di dalam kurikulum 2013 ada poin yang meniadakan mata pelajaran muatan lokal atau biasa disebut mulok, yang bisa berdampak terhapusnya pelajaran daerah di Indonesia.
Karenanya, banyak pihak berharap kepada pemerintah agar tidak hanya berpikir tentang kurikulum baru, tetapi juga mau lebih memperhatikan peningkatan mutu guru sebagai pemegang kunci suskse pendidikan. Sebab, survei sering membuktikan bahwa adanya kurikulum tertulis seringkali gagap menghadapi realita dan akhirnya seringkali yang berlaku di sekolah hingga dunia kampus adalah kurikulum yang tidak tertulis. Belum lagi persoalan guru yang kurang berdedikasi terhadap mata pelajaran yang ia hadapi dan juga akan menurunkan kualitas mengajar bagi guru untuk murid muridnya.
Metode pembelajaran kurtilas yang sudah ada ini adalah metode yang salah, mengapa? Karena akan menambah bebab siswa siswi disekolah, belum lagi siswa siswi mengikuti kegiatan di luar sekolah maupun di dalan sekolah. Bagaimana nasib siswa siswi yang mengikuti ekstrakulikuler di sekolahnya? Tentu ia akan tidak bisa pulang lebih awal.
Pro (Fadia) : Saya ingin menyanggah pendapat dari auzan karena semakin majunya zaman di indonesia, pemerintah ingin masyarakat di indonesia semakin bertambah wawasan pengetahuan termasuk dalam pengetahuan akademik. Maka dari itu pemerintah mengusulkan sistem kurikulum 2013. Yaitu sistem dimana siswa yang berperan aktif dalam kegiatan belajar dan guru hanya sebagai pembimbing dan kebanyakan sekolah sekolah di indonesia sudah memakai sistem kurikulum 2013 ini. Diantaranya dari mulai smp, dan sma. Dan saya sebagai tim pro setuju dengan sistem kurikulum 2013 yang dibuat oleh dinas pendidikan di indonesia. Karena dengan diadakannya sistem kurikulum 2013 siswa semakin lebih aktif dalam kegiatan belajar kelompok. Dan dalam belajar kelompok ini siswa diharapkan aktif dalam kegiatan belajar terutama dalam kerja samanya. Tidak hanya dalam kegiatan belajar yang dinilai dalam sistem kurikulum 2013 ini. Melainkan nilai sikap sangat penting dalam penilaian kurikulum 2013 tersebut. Karena dengan adanya penilaian sikap tersebut membuat siswa bisa lebih sopan terutama dalam cara bicaranya dan tidak hanya nilai sikap saja yang sangat penting melainkan kehadiran juga sangat penting.
Kontra (Elvira) : Saya akan menyanggah pendapat dari tim pro. Kami tidak setuju jika diadakannya kurikulum 2013 karena memberatkan siswa, karena jam pelajaran ditanbah padahal siswa mempunyai batas maksimal waktu konsentrasi dalam belajar. Kami tidak setuju jika diadakannya kurikulum 2013 karena ketidaksiapan guru, karena terkesan mendadak. Bahwa guru membutuhkan waktu yang lama untung persiapan mengajar. Kami tidak setuju jika diadakannya kurikulum 2013 karena terlalu monoton, dalam kurikukum 2013(kurtilas) guru tidak lagi diwajibkan untuk membuat silabus atau bahan aja r. Itu berbeda dengan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) yang sebelumnya diterapkan.
Kemudian masalah yang cukup di signifikan dan berdampak pada anak didik pada tahun sebelumnya adalah banyak bermunculannya Lembar Kerja Siswa (LKS) dengan konten tidak sesuai. Hal ini disebabkan kemampuan guru dalam membuat soal latihan untuk murid kadang terbatas sehingga penggunaan Lks dijadikan pilihan.
Metode pembelajaran pada kurikulum yang mengandalkan observasi ini sebenarnya sudah diterapkan di sekolah internasional yang ada di Indonesia. Tapi kenyataannya di Indonesia kebanyakan adalah sekolah biasa bukan seperti sekolah internasional yang memiliki fasilitas yang lengkap. Selain itu guru-gurunya, kesejahteraannya masih bermasalah, kualitasnya juga beragam. Didaerah ibukota seperti Jakarta mungkin masih bisa untuk menerapkan kurikulum ini, namun bagaimana dengan sekolah yang berada di daerah pelosok? Anak-anak berangkat sekolah saja susah, fasilitasnya seadanya, dan jumlah gurunya yang kurang memadai.Ternyata hal dampak dari penggantian kurikulum ini tidak hanya dirasakan oleh pakar pendidikan namun guru-guru dipelosok daerah di Indonesia juga merasakan dampaknya ini.
Pro (Fadia) Kesimpulan : jadi, kesimpulannya adalah bahwa kelompok kami sangat setuju dengan diadakannya sistem pembelajaran kurikulum 2013 ini karena dengan diadakannya kurikulum 2013 ini siswa yang malas belajar semakin lebih giat untuk belajar dan tidak sepenuhnya mengandalkan seorang guru. dan kurikulum 2013 ini juga membantu siswa untuk bersosialisasi dengan teman temannya dilingkungan sekolah saat proses belajar mengajar dan dilingkungan rumah saat sedang diskusi kelompok. dan disini para siswa diajarkan untuk bersikap mandiri dalam belajar maksudnya guru hanya memberikan materi dan sedikit ulasan mengenai materi tetsebut. dan didalam hal ini para siswa diajarkan untuk aktif dalam mencari pengetahuan sebagai sumber pembelajaran, dan aktif bersosialisasi, karena terdapat banyak hal yang harus didiskusikan dengan teman sekelompok. maka dari itu, siswa lebih dituntut untuk aktif, kreatif dan inovatif dalam sikap pemecahan masalah yang mereka hadapi disekolah.
Kontra (Elvira) Kesimpulan : Kami tetap tidak setuju, dan kami memiliku delapan kejanggalan dalam kurikulum 2013. Pertama, pemerintah menggunakan logika terbalik dalam perubahan kurikulum pendidikan. Kedua, pemerintah tidak konsisten dengan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN), Peraturan Presiden Nomor 5 Tahun 2010. Sementara RPJMN menghendaki penguatan dan penataan ulang kurikulum, bukan perubahan kurikulum. Ketiga, anggaran perubahan kurikulum yang tidak terencana dengan baik. Keempat, tidak adanya evaluasi komprehensif terhadap kurikulum 2006, yaitu Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Kelima, kurikulum 2013 mengukung kreativitas guru dan konteks lokal. Keenam, target training master teacher terlalu ambisius. Waktu yang tersedia untuk menyiapkan para guru terhadap kurikulum 2013 terlalu singkat dan dirasa tidak mungkin. Ketujuh, bahan perubahan kurikulum yang disampaikan oleh pemerintah berbeda-beda. Belum ada pedoman kurikulum 2013 final. Bahkan bahan yang digunakan untuk uji publik masih berganti-ganti. Terakhir kedelapan, terkait buku pegangan kurikulum 2013 bagi guru dan murid dan materi kurikulum 2013 yang belum selesai disusun.
Perubahan terhadap apapun haruslah diputuskan secara bijak. Jangan sampai ganti pejabat ganti pula kebijakannya. Jika kebijakan yang masih ada masih bagus untuk dilaksanakan, maka tidak perlu ada kebijakan baru. Perubahan kebijakan tidak menjamin menjadi perubahan yang lebih baik, bisa jadi malah sebaliknya. Begitu juga dengan masalah kurikulum, jangan karena ganti pejabat maka ganti pula kurikulumnya. Seperti yang dikatakan oleh SBY “Jangan sampai ganti menteri, ganti kurikulum. Atau perubahan kurikulum ini memberikan beban ke orangtua terutama yang kurang mampu karena harus siapkan buku teks baru.
Comments
Post a Comment