Skip to main content

Irma Chairunnisa, cerpen pupus

Nama : Irma Chairunnisa
Kelas : X MIA 3
Tugas : Bahasa Indonesia
Pupus

Matahari telah bangun dari tidurnya,hari ini adalah hari senin dan hari ini juga adalah hari dimana Anak Sekolah Dasar (SD) akan melaksanakan ujiannya untuk melanjutkan sekolah mereka yang lebih tinggi.
Ada seorang anak bernama Irma yang sedang belajar untuk materi ujian,dan materi hari ini adalah Bahasa Indonesia . ia begitu giat belajar untuk hari pertama walau pun dia sudah belajar di rumah ,dia tetap belajar di sekolah untuk mengulanginya lagi.
Saat jam ujian tiba,ia langsung memasukan bukunya kedalam tas ransel dan mengeluarkan peralatan tulisnya untuk mengisi soal-soal ujian nanti . ia begitu gembira hari itu,karena ia memiliki rencana saat lulus nanti. Ia ingin meneruskan sekolah di Kota Bekasi tempat Neneknya tinggal. Ia ingin merawat Neneknya yang sudah terkena penyakit Gula , Neneknya tinggal bersama satu anak perempuan dan satu cucu perempuannya . Suaminya sudah meninggal 4 Tahun lalu,dan saat itu Irma tidak tau kalau Kakeknya telah pergi . karena Ibunya tidak memberitahukan,setelah ia merasa ada yang ganjal akhirnya ia menanyakan langsung pada Ibunya. Dan pada akhirnya sang Ibu menjawab kalau Kakeknya yang berada di Bekasi telah tiada ,Irma sedikit merasa sedih tetapi dirinya sudah mengikhlaskan .
Dan sekarang sang Nenek merasa kesepian,apa lagi sekarang sang Nenek terkena penyakit Gula . karena penyakitnya itu sang Nenek tidak bisa melihat dari jarak jauh,waktu dirinya tengah berlibur karena saat itu Hari Raya Idul Fitri ia menyempatkan ke rumah Neneknya bersama Ibu dan Kakak keduanya . setibanya di sana ia bercanda dan berbincang dengan sang Nenek dan juga Tantenya,saat ia ingin menonton TV sang Nenek datang dan ingin menonton bersama sang Cucunya itu. Ia melihat Neneknya yang menonton dengan mendekatkan wajahnya ke layar TV membuat Irma menjadi bingung . setibanya mereka ingin kembali ke Jakarta sang Nenek sempat berkata pada Irma .
Nenek : “Ma,disini aja temenin Nenek. Tidur sama Nenek,besok baru pulang .”
Saat itu Irma sangat belum berani untuk di tinggal oleh Ibunya untuk menginap di rumah sang Nenek.
Irma : “ Engga Nek,kapan-kapan aja.”
Neneknya pun memakluminya,akhirnya mereka berpamitan untuk pulang ke Jakarta . saat di jalan Irma sempat bertanya pada Ibunya.
Irma : “ Mah,kenapa Nenek nontonya deket banget sih?” sang Ibu pun menjawab.
Ibu : “ Itu karena penyakit Nenek,makanya kamu jangan makan sembarangan dan jaga badan . jangan sampai kamu terkena penyakit Gula. Soalnya itu di sebabkan karena memakan-makanan yang berlemak dan sembarangan . Mama takut kamu keturunan penyakitnya juga. Soalnya penyakit Gula bisa juga terkena karena keturunan keluarga .”
Irma : “ Oh gitu,makanya mama kalau masak jangan yang bersanten . beliin dong buah-buahan buat Irma.”Itulah obrolan mereka berdua.
Dan saat itulah Irma ingin tinggal di tempat Neneknya dan melanjutkan sekolah di sana untuk bisa menjaga Neneknya . Saat sebelum ujian sekolah selesai Irma mendengar berita dari sang Ibu kalau sang Nenek masuk Rumah Sakit,dan juga dalam keadaan koma . Ia ingin nangis tetapi Ia harus tetap tegar di depan keluarganya yang di Jakarta. Dirinya engga boleh goyah karena tinggal satu materi ujian lagi yang harus ia hadapi . Setelah ia selsai ujian dan keesokan harinya Ia bersama Ibunya berangkat ke Bekasi dan menengok sang Nenek di Rumah Sakit Kartini .
Sesampainya mereka di Rumah Sakit Kartini Bekasi ia ingin masuk ke ruangan Neneknya tetapi kata salah satu tantenya belum boleh untuk masuk,atau belum jam besuknya pasien . Di situ Irma merasa kasihan pada sang Nenek,kenapa sang Nenek di berikan penyakit separah ini.
Saat waktu jam besuk di bolehkan Irma dan tantenya memasuki ruangan ICUdengan menggunakan baju khusus . Mereka berdua mendatangi beliau,setelah mereka berdua tepat di sampingnya sang tante berkata pada Ibunya yang menjadi Nenek Irma juga .
Tante : “ Bu… ini si Irma datang pengen ngejenguk Ibu .” beliau hanya terdiam sambil terpejam . Irma yang melihat tangan sang Nenek begitu membengkak sangat begitu kasihan pada sang Nenek . dan juga selang yang berada di mulut sang Nenek ,dan saat itu juga Ia berkata.
Irma : “ Nek.. Irma dateng,Nenek cepet sembuh ya…” hanya itu yang bisa Ia katakan,sambil mengelus tangan sang Nenek yang membengkak ,dan juga dia berkata dalam hati .
Irma : “(Nek,cepet sembuh ya.. nanti kalau Irma udah terima hasilnya Irma mau sekolah di bekasi aja,biar bisa nemenin Nenek. Irma engga mau Nenek sendirian di rumah )” itulah yang di katakannya dalam hati.
Setelah Ia selesai melihat kondisi sang Nenek ,mereka keluar untuk bergantian menjenguk beliau. Saat itu Ayahnya belum datang ke Rumah Sakit ,Irma merasa kesal kenapa sang Ayah belum datang untuk menjenguk Orang Tuanya sendiri . Beberapa jam kemudian setelah sang Ibu menengok sang Nenek ,sang Ayah datang dengan tangan kosong . dan Sang Ayah langsung masuk ke ruangan ICU untuk menengok beliau . Beliau adalah Ibu dari Ayahnya,Orang Tua satu-satunya .
Setelah sang Ayah menjenguk Ibunya,Ia langsung menanyakan sesuatu pada Anaknya .
Ayah : “ Irma.. udah makan belum?” Irma yang sadar sang Ayah menanyakan sesuatu padanya langsung menggelengkan kepalanya untuk menandakan bahwa dirinya belum makan. Setelah sang Ayah tau bahwa anak perempuannya belum makan,Ia langsung menarik anaknya untuk ke Supermarket terdekat dan membeli sebungkus Roti. Sesudahnya mereka membayar belanjaannya mereka kembali ke Rumah Sakit untuk ngumpul bersama saudara dari sang Ayah dan Ibunya .
Hari semakin larut,sang Ayah tetap berada di Rumah Sakit sedangkan Irma dan sang Ibu pulang,kembali ke Jakarta . karena tidak ada taxi mereka berdua di antar pakai motor sampai ke Terminal Bus Bekasi. Sesampainya mereka di terminal mereka langsung menaik bus jurusan Senen-Bekasi .
Hari-hari pun berlalu,saat Irma menunggu hasil ujiannya dan menyiapkan tujuan sekolah selanjutnya . Sekitar seminggu kemudian saat malam sudah larut,sang Kakak Pertama Irfan pulang dengan tergesah-gesah dan menyuruh Irma untuk ikut dengannya . memang saat itu sang Ibu tidak pulang karena dari kantornya langsung ke Bekasi di jemput oleh anak Keduanya Irwan untuk melihat Neneknya . karena Irma melihat sang Kakak begitu tergesah-gesah,Ia pun menuruti sang Kakak tanpa ada fikiran apa pun. Setelah Ia ikutin keluar dan sampai di depan gang rumahnya ada mobil hitam yang sedang menunggu mereka berdua. Dan saat Irma memasuki mobil tersebut,ternyata ada sahabat sang Kakak bernama Chandra,yang siap mengantarkan mereka berdua ketempat tujuan . Saat di perjalanan Irma hanya diam sambil melihat pemandangan malam . Sedangkan sang Kakak mengobrol dengan sahabtnya itu,sesampainya di tempat tujuan yaitu Rumah Sakit KartiniIrma menjadi bingung sebenarnya ada apa . banyak pertanyaan di dalam kepala dirinya . karena sang Kakak tidak menemui apa yang ia cari akhirnya mereka berdua pergi ke tujuan selanjutnya .
Sesampainya mereka pada tujuan terakhir,Irma sangat kaget dengan keberadaan bendera kuning yang berada tepat di depan rumah Sang Nenek . ketika Mereka masuk ke rumah tersebut dan melihat sang Nenek sudah tergeletak kaku tidak bernyawa ,berwajah pucat yang membuat sang Kakak Irfan nangis tersedu-sedu . sedangkan Irma pergi ke arah sang Ibu . Irma yang melihat sang Kakak nangis,membuat dirinya ingin menangis juga tetapi ia tahan . Sesekali Ia menitihkan air mata itu , Ia tidak mau terlihat cengeng di depan jasad sang Nenek . karena dirinya tidak kuat menahan tangisnya Ia berlari keluar rumah dan mencari angin agar dirinya bisa lebih tegar lagi.
 Beberapa jam kemudian sang Ibu keluar dari rumah dan menanyakan sesuatu hal.
Mamah : “ Irma udah makan belum? Kalau belum masak Mie sana .”
Irma : “ Udah mah ..” Ibunya hanya percaya apa yang di katakana sang Anak .
Mamah : “ Besok pagi Irma berangkat sama Mas Chandra sama Abang juga ya?mending sekarang Irma tidur di kamar Nenek.” Saat sang Ibu menyuruhnya untuk tidur Ia hanya menggelengkan kepala menandakan dirinya tidak ingin tidur . Saat mereka sedang mengobrol sang Kakak Irfan dan sahabatnya datang menghampiri sang Ibu untuk berpamitan.
Irfan : “ Mah.. Pitoy balik dulu besok balik lagi ke sini . Pitoy nginep di rumah Chandra kok.”
Chandra : “ Iya tante,kita pamit dulu besok kemari lagi.”
Mamah : “ Yaudah kalian hati-hati ya.”
Setelah mereka berpamitan pada sang Ibu dan juga keluarga sang Ayah,mereka berdua pergi meninggalkan mereka . Selama berjam-jam Irma tidak tidur sampai Matahari muncul Ia tidak tidur juga . Sampai waktunya untuk mengantarkan sang Nenek ke tempat peristirahatan terakhirnya Ia belum juga beristirahat sejenak untuk tidur .
Setibanya Ia dan juga keluarga  dari sang Nenek di tempat dimana sang Kakek dan juga Orang Tua dari Nenek dan Kakek mereka di makamkan. Proses penguburan pun di mulai,sang Kakak Irfan berada di dalam tanah. Karena keluarga merasa dia lah cucu kesayangan dari Sang Nenek . Setelah sang Nenek di masukkan ke dalam kubur dan di tutup dengan tanah ,mereka semua menaburkan bunga di atas makam sang Nenek. Setelah itu mereka semua mendoakan sang Ibu sekaligus Nenek dari Irma .
Setelah mereka selesai anak-anak dari sang Nenek pergi ke tempat saudaranya yang tinggal di daerah sekitar sedangkan Irma dan kakaknya kembali ke Bekasi dengan mobil yang di kemudikan Sahabat Kakaknya “Chandra”. Sesampainya mereka di rumah Neneknya ,ternyata di sana sudah di sediakan makanan untuk semua yang sudah mengantarkan sang Nenek . Karena sang Ibu tau bahwa anak perempuannya belum sarapan tadi pagi,Ia langsung menyiapkan makanan untuk anak perempuannya itu . Setelah sang Kakak dan Sahabatnya itu selesai makan mereka berdua berpamitan untuk kembali ke Jakarta karena ada urusan lain. Sang Ibu yang mengijinkan anaknya dan sahabatnya itu kembali ke Jakarta menawarkan juga pada Irma.
Mamah : “ mau pulang bareng abang engga?” belum di jawab oleh Irma, tantenya langsung mengatakan.
Tante : “ engga usah pulang Irma,libur ini. Mending nginep di sini .” mendengar kata-kata tantenya itu. Ia langsung menjawab perkataan sang Ibu.
Irma : “ engga deh mah,besok aja pulang sama mamah sama bang bule.” Sang Ibu yang mendengar hanya menganggukan kepala menandakan dirinya membolehkan sang Anak untuk menginap di rumah sang Nenek .
Karena sang Nenek sudah tiada dan rumah sang Nenek akan di jual juga. Irma pun melanjutkan sekolah di Jakarta dan sekolahnya sangat dekat dengan rumahnya . Walau pun harapan Ia sudah sirna,tidak bisa terwujud . Ia tetap harus melanjutkan sekolahnya yang lebih tinggi,dan tidak ingin membuat sang Nenek sedih di akhirat sana . Irma selalu berdoa agar sang Nenek selalu di berikan tempat yang nyaman dan bersama sang Kakek dan juga keluarganya.

-END-

Comments

Popular posts from this blog

Kelas 12 Ipa 2 Kelompok 4 Ujian Praktik Teater 'Bullying' SMAN 41 Thn 2018

Ujian Praktik Teater 'Bullying' SMAN 41 Thn 2018 BULLYING Tim Produksi : 1. Amos Fernando Nainggolan – Guru Matematika (Mengetik Naskah) 2. Destia Laila – Teman Dewi dan Sharhan (Makeup) 3. Dewi Astuti – Peran yang di bully (Kostum) 4. Dwi Prasetyo – Guru BK (Penata Artistik) 5. Kedive Ramadhan – Tukang bully (Admin Sosmed) 6. Muhammad Daffa Firdaus – Tukang bully (Sutradara) 7. Muhammad Luthfi Sasmita – Tukang bully (Properti) 8. Muhammad Sharhansyah – Peran yang di bully (CD) 9. Titis Sulistiyo Wahyuning Asih -  Tukang bully (Pembuat Naskah) Grup 4  XII MIPA – 2 Ujian Praktek Guru Penguji: 1. Dra. Siwi Marwati, M. Pd. 2. Dra. Novalinda, M. Pd. 3. Muhammad Jarkasih, S Pd. M. Par. SMA Negeri 41 Jakarta Tahun Ajaran 2017/2018 Di sebuah Sekolah bernama SMA Bar – Bar terdapat sebuah kelas yang dihuni oleh berbagai macam karakteristik siswa. Pagi hari Destia dan Sharhan dikelas, tiba – tiba Daffa dan teman-temannya

Putri Mawar Mj XII MIA 3 Perbaikan Latihan dan Ulangan SMAN 41 Thn 2017

SOAL LAMA Cermati paragraf berikut untuk menjawab soal nomor 1 dan 2. Pembelajaran Bahasa Indonesia jenjang Pendidikan Menengah disajikan dengan berbasik teks, baik lisan maupun tulis, dengan menempatkan Bahasa Indonesia sebagai wahana untuk mengekspresikan perasaan dan pemikiran. Berbagai cara penyajian perasaan dan pemikiran dalam berbagai macam jenis teks. Pemahaman terhadap jenis, kaidah, dan konteks suatu teks ditekankan sehingga memudahkan peserta didik menangkap makna yang terkandung dalam suatu teks maupun menyajikan perasaan dan pemikiran dalam bentuk teks yang sesuai sehingga tujuan penyampaiannya tercapai untuk menggugah perassaan ataukah untuk memberikan pemahaman. 1.        Ide pokok paragraf tersebut adalah .... a.        Pembelajaran pada kurikulum baru, yaitu 2013 b.       Pembelajaran Bahasa Indonesia jenjang Pendidikan Menengah c.        Pembelajaran yang sangat dianjurkkan pada kurikulum 2013 d.       Penyajian perasaan

27. Novani Sisilia Perbaikan Latihan dan Ulangan Bahasa Indonesia SMAN 41 Thn 2017

Nama : Novani Sisilia Soal UN Bahasa Indonesia Thn. 2016 04 Paket B Cermati paragraf berikut untuk menjawab soal nomor 1 dan 2. Pembelajaran bahasa Indonesia untuk peserta didik menyisipkan peristiwa sejarah dengan harapan dapat memperkuat kepribadian peserta didik dengan menghayati nilai-nilai perjuangan dan pengorbana seorang tokoh untuk meraih suatu kemerdekaan. Pembelajaran ini juga dimaksudkan untuk menanamkan sikap positif dalam diri peserta didik terhadap bahasa Indonesia sebagai bahasa identitas bangsa yang harus dijunjug tinggi yang harus tercermin dalam sikap berbahasa, baik lisan maupun tulis. Bahasa Indonesia merupakan cerminan sikap dan jati diri bangsa Indonesia di lingkungan pergaulan dunia global. 1.          Ide pokok paragraf tersebut adalah … . A.         cara memperkuat kepribadian peserta didik  melalui materi pembelajaran B.         penghargaan pengorbana n seorang tokoh untuk meraih suatu kemerdekaan C.         upa